Shell Tak Mau Lagi Jual Bensin Setara Pertalite di Indonesia

Shell Tak Mau Lagi Jual Bensin Setara Pertalite di Indonesia

Ridwan Arifin - detikOto
Selasa, 06 Sep 2022 20:07 WIB
SPBU Shell di Tangerang.
SPBU Shell (Foto: Khairul/detikcom)
Jakarta -

Shell Indonesia sudah tak lagi menjual bensin jenis Regular atau dengan angka RON 90 setara Pertalite. Padahal jenis BBM tersebut paling murah dan digemari masyarakat Indonesia.

Pertalite menjadi jenis BBM paling laris di Indonesia. Menurut catatan PT Pertamina Patra Niaga selaku anak usaha PT Pertamina (Persero), kuota Pertalite hingga Agustus 2022 tersisa 3,55 juta kiloliter (KL) dari yang ditetapkan tahun ini sebanyak 23,05 juta KL. Pertalite laris manis juga karena subsidi yang diberikan pemerintah, yang membuat harganya murah meriah.

Namun diketahui Shell tidak lagi menjual RON 90 sejak awal tahun 2022. Shell mengaku hal ini lantaran pertimbangan bisnis, meski penyebabnya tidak disebut secara lebih rinci.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami hanya pernah mencoba di RON 90, sejauh ini kami tidak mencoba lagi. Iya itu pertimbangan komersial bisnis," ujar Deputy Country Chair & Vice President Corporate Relations Shell Indonesia, Susi Hutapea, saat ditemui di Jakarta Pusat, Senin (6/9/2022).

Shell saat ini hanya menjual BBM kelas Pertamax ke atas, mulai dari Shell Super, Shell V-Power, dan Shell V-power Nitro+.

ADVERTISEMENT

"Ya karena harganya paling murah, pertimbangan bisnis kami, kami tidak memfokuskan di 90," jelas Susi.

Shell Super bernomor oktan RON 92 sama seperti Pertamax. Shell V-Power Nitro+ (RON 98) sekelas Pertamax Turbo, Shell Diesel (CN 51) setara Dexlite, dan Shell V-Power Nitro+ (RON 98).

Shell Indonesia mengikuti strategi global dengan mengedepankan visi powering progress. Ke depan, perusahaan dengan logo cangkang kerang laut ini akan menggunakan energi terbarukan dalam mendukung bisnisinya.

"Kita punya strategi powering progress, di mana kita mengarah ke Net Zero Emission untuk targetnya Shell 2050. Ada beberapa inisiatif misalnya kita sudah menggunakan solar panel dari pabrik pelumas kita di Marunda. Kita sudah menyediakan tiga titik SPKLU, Jagorawi salah satunya," kata Susi.

"Kita juga menyelenggarakan selama 7 tahun berjalan ada proyek desa bersemi, kita membuat masyarakat sekitar mampu menghasilkan zero waste. Jadi semua barang itu dicacah lagi untuk mencapai economic value yang bisa saleable, itu beberapa inisiatif yang kita mulai," tambah dia.




(riar/din)

Hide Ads