Pemerintah berencana untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), kendati demikian rupanya hal ini tidak mengusik industri produksi ban seperti yang disampaikan PT Michelin Indonesia.
Seperti yang disampaikan Presiden Direktur Michelin Indonesia, Steven Vette yang merasa penjualan ban kendaraan baik mobil dan motor masih akan terus tumbuh.
"Saya rasa tidak akan berpengaruh, kalau kamu punya mobil di Indonesia kamu berada di level atas, saya melihat ini (Indonesia) sama seperti di Vietnam, dan populasi mobil di Indonesia sangat kecil," ujar Steven.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Karena konsumen ban mobil berada di level atas (atau menengah ke atas), Steven berkeyakinan penjualan ban mobil masih berpotensi tumbuh. "Saya rasa untuk orang Indonesia yang hendak membeli mobil di Indonesia sudah menyiapkan uang. Kalau di Eropa, harga BBM itu 3 Euro per liter atau berapa saya tidak tahu, harga BBM-nya juga naik. Jadi saya pikir ini tidak akan berpengaruh, seperti di Eropa naik terus harga BBm tapi tidak ada masalah, sedangkan di Indonesia ini kan disubsidi dan ini akan tetap bagus untuk bisnis kami," ucapnya.
Baca juga: Dadah, Michelin Hengkang dari Formula E |
Namun Steven mengakui dengan naiknya harga BBM di Indonesia, yang paling akan terdampak ialah pengendara roda dua.
"Masalahnya akan ada berada di roda dua (pengendara roda dua), dan mereka akan yang paling terdampak," kata Steven.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
BYD Atto 1 Terlalu Murah, Pedagang Mobil Bekas Mulai Panik