APBN Terkait Kendaraan Bakal Diarahkan untuk Kendaraan Listrik

APBN Terkait Kendaraan Bakal Diarahkan untuk Kendaraan Listrik

Tim detikcom - detikOto
Kamis, 01 Sep 2022 20:06 WIB
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melakukan serah terima mobil listrik dari produsen mobil asal Korea Selatan, Hyundai Motors. Nantinya mobil listrik ini digunakan untuk kendaraan pimpinan dan tamu-tamu negara dalam pertemuan KTT G20 di RI.
Foto: Pemerintah mendukung konversi penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Tak cuma mobil pribadi, tapi juga transortasi umum. (Rifkianto Nugroho/detikcom)
Jakarta -

Pemerintah mendukung percepatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia. Setelah KTT G20 yang akan menggunakan mobil listrik untuk tamu negara, penggunaan kendaraan listrik akan dimasifkan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, ke depan pemanfaatan APBN yang terkait kendaraan akan mengarah untuk penggunaan bus, mobil, dan sepeda motor listrik.

"Karena itu juga biar Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia, udaranya tambah baik," ujarnya dalam keterangan tertulis dikutip dari Kementerian Sekretariat Negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia bilang, penggunaan kendaraan listrik secara otomatis juga akan mengurangi impor bahan bakar dari negara lain. Impor bahan bakar itulah yang membebani APBN.

"Sehingga dengan begitu kita tidak bergantung lagi kepada (pihak) luar terlalu banyak," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Sebagaimana arahan Presiden, terang Luhut, konversi penggunaan kendaraan BBM ke kendaraan listrik akan dimulai pada akhir tahun ini hingga 2030.

"Kita berharap nanti 2030 Indonesia akan sangat-sangat berkurang (kendaraan BBM-nya), karena akan menggunakan motor dan mobil listrik. Dan kita berharap terutama Jakarta nanti udaranya supaya bersih, untuk kesehatan kita semua," sebutnya.

Sementara itu, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin menuturkan penggunaan kendaraan listrik pada KTT G20 Bali menjadi awal konversi penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan listrik secara masif di Indonesia.

"Dimulai dari G20 di Bali, seperti Gubernur tadi menyampaikan bahwa fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) tidak akan dicabut (setelah KTT), tetapi diteruskan untuk memulai kehidupan yang baru di Bali. Dan ini menjadi awal daripada proses penggunaan mobil listrik di Indonesia," kata Ma'ruf .

Wapres berharap, penggunaan mobil listrik secara masif tidak hanya terjadi di Bali, tapi juga di daerah lain. Termasuk juga di Jakarta.

"Habis itu Jakarta dan daerah lainnya. Itu saya kira hal yang pada hari ini kita mulai," ungkapnya.




(rgr/din)

Hide Ads