Imbas Pemalsuan Data Emisi, Saham Hino Anjlok 10%, Toyota Turun 2,6%

Imbas Pemalsuan Data Emisi, Saham Hino Anjlok 10%, Toyota Turun 2,6%

Luthfi Anshori - detikOto
Rabu, 03 Agu 2022 11:44 WIB
logo Hino di diler Jakarta
Saham Hino Motors anjlok 10% imbas kasus pemalsuan data emisi di Jepang. Foto: Dok. detikOto
Jakarta -

Kasus pemalsuan data emisi yang dilakukan Hino Motors kini mulai terasa dampaknya. Saham Hino anjlok 10% di Bursa Efek Tokyo pada tanggal 2 Agustus 2022, Toyota sebagai perusahaan induknya juga mengalami penurunan nilai saham hingga 2,6% di hari yang sama.

Produsen truk, bus, dan kendaraan berat Hino tengah diguncang skandal besar. Perusahaan yang 50,1% sahamnya dimiliki Toyota Motor Corporation (TMC) tersebut telah melakukan pelanggaran berat dengan memalsukan data uji efisiensi bahan bakar dan gas buang (emisi) selama sekitar 20 tahun.

Skandal ini terungkap sejak Maret 2022 lalu, di mana pihak Hino sendiri yang mengumumkan adanya dugaan kecurangan tersebut. Merespons laporan itu, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang langsung melakukan penggerebekan ke kantor Hino terkait.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak Hino mengungkapkan pelanggaran ini terjadi di salah satu pabrik Hino di Jepang, di mana pabrik tersebut melaksanakan serangkaian tes mesin. Pada salah satu bagian mesin, sistem pembuangannya diganti selama masa pengujian agar mendapatkan hasil baik dan lolos uji emisi.

Hino pun memutuskan membentuk tim internal untuk menyelidiki kemungkinan adanya pemalsuan saat pengujian emisi kendaraan. Tak hanya itu, Hino juga menghentikan sementara penjualan tiga model kendaraan berat mereka di Jepang.

ADVERTISEMENT

Dikutip dari laman Response, dalam laporan awal Hino diketahui memalsukan data emisi 4 mesin yang berdampak pada 117 ribu kendaraan. Jumlah itu kini meningkat menjadi 26 mesin dan sekitar 567 ribu kendaraan yang terpengaruh.

Menurut Washington Post, skandal ini membuat Hino menarik kembali 67.000 kendaraan di Jepang. Sementara kendaraan yang terkena dampak dikatakan berjumlah hampir 300.000 kendaraan. Pihak Hino juga akan melakukan investigasi mengenai kasus ini di Eropa dan Amerika Serikat.

Skandal pemalsuan data emisi Hino diduga terjadi karena target tinggi yang dipasang oleh pihak perusahaan. Tim yang mengembangkan mesin Hino tahu bahwa mereka tidak dapat memenuhi target dan merasa sangat tertekan, sehingga mereka memalsukan hasil tes. Hal itu menyebabkan lebih banyak penipuan karena para pekerja menutupi kesalahan mereka.




(lua/rgr)

Hide Ads