Soal Sistem Rem di Pesawat, Mirip Bus dan Truk Tapi Jarang Blong

Soal Sistem Rem di Pesawat, Mirip Bus dan Truk Tapi Jarang Blong

Tim detikcom - detikOto
Sabtu, 30 Jul 2022 11:04 WIB
Pesawat Airbus 320-200 Neo Batik Air
Pesawat Airbus Batik. Foto: Dok. Batik Air
Jakarta -

Bila diperhatikan pesawat jarang mengalami rem blong ketimbang bus dan truk. Padahal, sistem pengereman yang diusung pesawat tidak jauh berbeda dari bus maupun truk. Belum lagi bobotnya juga lebih berat sehingga potensi untuk blong harusnya lebih besar.

Plt Kepala Sub Komite Investigasi Lalu Lintas Angkutan Jalan KNKT Ahmad Wildan mengungkap, pesawat mengusung sistem rem hidrolis yang juga disematkan pada bus dan truk.

"Pesawat Airbus itu berat landing 560 ton dengan kecepatan 350 km/jam, risiko pesawat airbus lebih besar, sistem rem pesawat sistem hidrolis (sama) konsekuensi sama bahkan lebih besar, tapi kita jarang lihat pesawat remnya blong," jelas Wildan dalam sebuah webinar belum lama ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wildan menjelaskan terhindarnya pesawat dari rem blong adalah kemampuan dari sang pilot mengendalikan pesawat. Tidak seperti sopir truk atau bus, pilot kerap mendapat pelatihan secara berkala terkait prosedur landing ataupun take-off.

Tidak lupa Direktorat Jenderal Perhubungan Udara juga melakukan pengujian terhadap kemampuan pilot itu setiap enam bulan sekali. Hal itu membuat hal yang tak diinginkan seperti rem blong.

ADVERTISEMENT

"Mungkin dapat saya sampaikan bahwa hampir tidak ada pengemudi yang paham prosedur ini, karena apa? satu saat ngambil sim B1 nggak ada materi ini. Kedua, pada saat SKKNI juga nggak ada materi ini, artinya nggak pernah sampai knowledge ini. Kalau ada pengemudi yang bisa saya kaget dari mana dia paham teori ini," jelas Wildan.

Bagi Wildan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat bisa mencontoh mekanisme yang diterapkan pada pilot kepada sopir bus maupun truk. Dengan begitu, kecelakaan truk atau bus rem blong bisa terhindarkan. Seperti diketahui bersama, belum lama ini truk rem blong di terjadi di Cibubur ketika melintas di turunan dan kemudian ada lampu merah di depannya.

"Untuk mencegah yang 80% ini kita benchmarking dari Dirjen Perhubungan Udara bagaimana caranya mentransfer knowledge ini ke pengemudi bus dan truk, jangan gunakan rem berbasis gesekan karena apa risikonya rem blong. Gunakan rem yang tidak berbasis gesekan," jelas Wildan.




(dry/din)

Hide Ads