Boncos! Malaysia Subsidi Bensin Rp 8.300 per Liter, RON 95 Lebih Murah dari Pertalite

Boncos! Malaysia Subsidi Bensin Rp 8.300 per Liter, RON 95 Lebih Murah dari Pertalite

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Selasa, 12 Jul 2022 20:22 WIB
SPBU Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia (AP Photo/Joshua Paul)
Foto: SPBU Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia (AP Photo/Joshua Paul)
Kuala Lumpur -

Pemerintah Malaysia masih memberikan subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin RON 95 dan diesel. Subsidi yang diberikan terbilang tinggi, mencapai 54% dari harga pasaran bahan bakar saat ini.

Dalam sebuah cuitannya belum lama ini, Menteri Kesehatan Malaysia Khairy Jamaluddin mengungkapkan harga pasaran bensin RON 95. Harusnya, bensin RON 95 dijual RM 4,52 per liter (Rp 15.286). Tapi saat ini harga bahan BBM RON 95 masih dijual RM 2,05 per liter atau setara Rp 6.936.

Artinya, Pemerintah Malaysia menanggung RM 2,47 atau Rp 8.353 setiap liter bensin RON 95 yang dibeli masyarakatnya. Angka subsidi itu bahkan mencapai 54% dari harga pasar bensin RON 95.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Total subsidi yang akan digelontorkan Pemerintah Malaysia tahun ini diperkirakan mencapai 28 miliar ringgit (setara Rp 94,6 triliun). Angka itu naik tajam dari tahun 2021 yang hanya 11 miliar ringgit (Rp 37,19 triliun).

Kini, Pemerintah Malaysia mempertimbangkan lagi agar subsidi BBM lebih tepat sasaran. Menurut Menteri Keuangan Malaysia Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Azis, Pemerintah sedang menguji mekanisme sistem subsidi bahan bakar yang ditargetkan untuk pengguna tertentu. Namun, tidak disebutkan batas waktu untuk pelaksanaannya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan pemerintah saat ini sedang menguji beberapa proposal untuk menentukan langkah-langkah terbaik sebelum mengajukannya ke kabinet.

Langkah ini dipertimbangkan karena subsidi BBM di Malaysia banyak dimanfaatkan kalangan ekonomi atas. Menkeu mengatakan berdasarkan studi Bank Negara Malaysia, untuk subsidi BBM setiap 1 ringgit, 53 sen masuk ke grup T20 (kelompok masyarakat ekonomi atas dengan penghasilan lebih dari Rp 37 juta per bulan) sedangkan 15 sen digunakan oleh kelompok B40 (kelompok ekonomi bawah dengan pendapatan di bawah Rp 16 juta).

"Kami akan menguji dan memutuskan kapan kami merasa nyaman dengan mekanisme dan platform bagaimana kami menjalankannya. Jelas pengalaman pelanggan akan bervariasi di daerah pedesaan maupun di kota," katanya.

Tengku Zafrul mengatakan akan turun ke SPBU untuk menguji mekanisme atau anjungan yang diajukan ke pemerintah.




(rgr/lth)

Hide Ads