Krisis ekonomi dan kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) masih menghantui Sri Lanka. Warga kesulitan untuk mendapatkan BBM. Alhasil, mobil hanya terparkir di garasi dan beberapa di antaranya mulai beralih menggunakan sepeda.
Hal ini dilakukan oleh ribuan kalangan menengah ke atas di Sri Lanka. Mereka beralih menggunakan sepeda untuk pergi bekerja atau berbelanja di saat Sri Lanka dilanda krisis ekonomi terparah sejak merdeka tahun 1948.
Akibat kelangkaan BBM tersebut, Hindustan Times menyebut Sri Lanka memberlakukan sistem penjatahan di seluruh SPBU setempat. Melalui sistem itu, konsumen akan menggunakan token dan mendapatkan alokasi bensin atau solar setiap minggunya. Tentunya pada saat pendistribusian akan ada penjagaan ketat dari tentara serta kepolisian setempat.
Sekadar informasi, untuk bisa mengisi BBM warga harus rela mengantre berjam-jam bahkan berhari-hari.
"Pertama, saya harus menunggu dua atau tiga jam di pom bensin. Terakhir, sekitar tiga minggu lalu saya di tempat pengisian BBM harus antre tiga hari," ungkap Thusitha Kahaduwa, seorang warga yang berprofesi sebagai dokter.
"Membeli sepeda merupakan salah satu ekspresi dari keputusasaan," sambungnya.
Penjual sepeda Sri Lanka bernama Victor Perera juga mengaku penjualan angkutan roda dua tanpa mesin itu melonjak dalam beberapa waktu terakhir. Namun, stok sepeda di sana juga mulai menipis terkait dengan aturan impor ketat pemerintah Sri Lanka.
"Karena ada kelangkaan BBM, semua menginginkan sepeda," jelas Victor.
Sekadar informasi, belakangan antrean panjang terlihat di setiap SPBU Sri Lanka. Saat ini sejumlah SPBU lebih dulu memasok ke layanan yang bersifat penting seperti rumah sakit hingga transportasi umum.
Simak Video "Ngeri, Negara-negara Ini Terancam Bangkrut Seperti Sri Lanka"
[Gambas:Video 20detik]
(dry/rgr)
Komentar Terbanyak
Tanpa Ampun! Kapolri Perintahkan Tindak Tegas Pengendara 'Pelat Dewa'
Istri Pejabat Setneg Flexing Beli Mobil Nggak Diniatin, Segini Harganya
Ditilang karena Tidak Pakai Baju dan Helm, Bule Bali: Polisi Cuma Mau Uang Saya