Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated sejak tahun 2021 telah berganti nama menjadi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed. Di balik namanya yang unik, ada beberapa fakta menarik di balik tol MBZ tersebut sebagaimana dikutip laman instagram Jasa Marga.
Pertama adalah masa pembangunannya. Jalan layang MBZ dibangun selama 2 tahun yakni mulai tahun 2017 dan rampung pada 2019.
View this post on InstagramSCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada jalan layang yang terbentang 36,84 km ini, terdapat 6.151 bored pile yang menjadi penyangga konstruksi jalan tol. Jalan tol layang ini membutuhkan Steel Box Girder sebanyak 2.585 unit dengan dimensi yang berbeda-beda.
Jalan layang ini pertama kali diresmikan pada 12 Desember 2019 dengan nama Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated. Kemudian pada 12 April 2021 namanya resmi berganti menjadi Jalan Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ) sebagai bentuk penghormatan bagi Uni Emirat Arab (UEA) yang telah menjalin hubungan diplomatik di bidang sosial budaya dan ekonomi selama 45 tahun dengan Indonesia.
MBZ sendiri merupakan pangeran mahkota Abu Dhabi yang berkuasa di UEA. Pengubahan nama jalan layang ini didasari atas Keputusan Menteri PUPR no 417 tahun 2021.
Pengendara tidak akan dikenakan biaya tambahan ketika melintas di Jalan Layang MBZ. Adapun Jasa Marga telah mengintegrasilkan tarif Jalan Layang MBZ dengan Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah. Dengan begitu transaksi jadi lebih efisien. Kalau sebelumnya harus dua kali transaksi, sekarang jadi hanya 1 kali.
Tak bisa dipungkiri, ketika Jalan Layang MBZ dibangun, kemacetan kerap mendera Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Kemacetan yang dirasakan para pengendara pun cukup panjang. Namun setelah Jalan Layang MBZ beroperasi Jasa Marga mengklaim kemacetan bisa terurai.
Dalam catatan Jasa Marga, Jalan Layang MBZ terbukti dapat mengurai volume lalu lintas dari Jakarta menuju Cikampek dan sebaliknya hingga 29% pada jalan tol Jakarta-Cikampek bawah.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah