Mudik Lebaran tahun ini telah usai, Korlantas Polri memaparkan hasil evaluasi selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2022. Hasilnya, angka kecelakaan dan fatalitas mengalami penurunan sepanjang mudik Lebaran 2022.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi mengungkapkan, pada arus mudik Lebaran tahun ini angka kecelakaan mengalami penurunan hingga 11 persen. Catatan bagus itu juga diikuti dengan angka fatalitas yang menurun.
"Angka kecelakaan pada lebaran tahun ini menurun 11 persen dan fatalitas juga menurun 22 persen," kata Firman dilansir NTMC Polri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ada sejumlah faktor pendukung keberhasilan pada operasi ketupat 2022. Di antaranya sinergitas dengan stakeholder terkait untuk menangani permasalahan macet, kecelakaan dan lalu lintas lainnya.
"Melalui sistem K3i yang dikendalikan NTMC dan Posko PJR, penangan macet high responsif, manajemen pengaturan rest area, infrastruktur pendukung diskresi kepolisian rekayasa lalu lintas, program mudik bareng, manajemen media untuk sosialisasi yang aman dan sehat, dan ketersediaan yang secara virtual serta aktual untuk mengatasi kamseltibcarlantas," jelasnya.
Firman memaparkan, ada sejumlah skema rekayasa lalu lintas yang dilakukan kepolisian mulai dari satu arah (one way) dan ganjil genap di ruas jalan tol, melaksanakan buka/tutup arus, patroli dan penjagaan pada u-turn. Sedangkan arteri dan wisata rekayasa lalu lintas, pengaturan dan patroli.
![]() |
"Selama arus mudik pelaksanaan rekayasa lalu lintas di jalan tol, contra flow sebanyak 18 kali, one way 8 kali dan contra flow relaksasi sebanyak 3 kali. Sedangkan pelaksanaan rekayasa lalin arus balik contra flow 16 kali, one way 16 kali dan contra flow relaksasi 2 kali," papar Firman.
Selain itu, Firman juga menemukan ada sembilan hambatan pada saat pelaksanaan Operasi Ketupat 2022, yakni adanya kendaraan yang tidak laik jalan atau rusak di jalan raya, adanya pemudik yang merusak atau menerobos u-turn dan berpindah jalur dan jalur, serta pengemudi yang berhenti di bahu jalan sembarang tempat.
Beberapa hal lain yang ditemukan yaitu adanya perlambatan arus menjelang lokasi rest area, kapasitas rest area yang tidak menampung, infrastruktur pada arteri kurang memadai, adanya anomali keberangkatan pemudik yang berbeda dengan tahun 2019, gerbang exit tol yang belum diberdayakan secara maksimal, serta jalur arteri dan wisata yang perlu adanya rekayasa jalan.
"Kesimpulannya secara keseluruhan pelaksanaan operasi ketupat 2022 pada ruas jalan tol maupun arteri dan lokasi wisata terkendali, beberapa titik kepadatan dapat terurai dengan cepat melalui diskresi kepolisian rekayasa lalin dan kesigapan tim urai serta pengendalian dari command center cctv maupun peta digital," ujar Firman.
Dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2022, sebanyak 114.392 personel dari petugas gabungan dikerahkan guna mengamankan arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini.
(lth/dry)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah