Gerbang Tol Palimanan Tidak Difungsikan saat Arus Mudik 2022?

Tim detikcom - detikOto
Selasa, 12 Apr 2022 10:38 WIB
Gerbang tol Palimanan bakal dinonaktifkan? Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
Jakarta -

Pemerintah dan pihak kepolisian masih terus membahas skenario manajemen rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan pada mudik Lebaran tahun 2022.

Rencananya akan ada beberapa rekayasa lalu lintas yang disiapkan seperti penerapan sistem satu arah alias one way, contra flow, buka-tutup jalur, pengalihan jalur, ganjil genap, dan lainnya. Ada juga wacana untuk tidak membuka gerbang tol Palimanan guna mencegah kepadatan arus lalu lintas.

"Kami juga pesan agar memastikan untuk menjaga kondisi kendaraan dengan baik, kondisi kesehatan diri yang fit. Kami juga bahas untuk tidak memfungsikan gate Palimanan sehingga tidak ada antrean di sana," ucap Kepala Badan Pengelolaan Jalan Tol Danang Parikesit dikutip laman Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Selasa (12/4/2022).

Danang juga menyampaikan, pihaknya telah menyiapkan sepanjang 2.500 km jalan tol yang akan dioperasikan selama periode mudik lebaran tahun 2022. Pihaknya memastikan, mulai h-10 masa mudik, tidak ada jalan tol yang berlubang dan konstruksi di jalan tol yang dapat mengganggu mobilitas masyarakat.

Berdasarkan hasil survey Balitbanghub, telah mengidentifikasi sejumlah daerah yang paling krusial di masa mudik tahun ini yakni: daerah asal terbanyak dari Jawa Timur 14,6 juta orang, Jabodetabek 14,3 juta dan Jawa Tengah 12,1 juta. Serta daerah tujuan terbanyak ke daerah Jawa Tengah 23,5 juta, Jawa Timur 16,8 juta dan Jawa Barat 14,7 juta. Untuk arus puncak diprediksi terjadi pada 29-30 April 2022, sementara arus balik terjadi pada 8 Mei 2022.

Dalam rangka mengoptimalkan pergerakan arus lalu lintas saat Idul Fitri 1443 H, juga akan dilakukan pengaturan operasional angkutan barang Pada Masa Arus Mudik dan Arus Balik Selama Angkutan Lebaran Tahun 2022. Sejumlah petugas juga disiapkan di pos-pos pelayanan yang ada di daerah rawan kemacetan (termasuk kawasan wisata), rawan kecelakaan, dan juga rawan gempa dan banjir sebagainya.

Pada kesempatan yang sama, Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Santyabudi mengatakan, akan segera mengumumkan skenario manajemen rekayasa lalu lintas saat arus mudik dan balik Lebaran paling lambat dalam minggu ini.

"Diprediksi akan ada 85 juta orang yang akan mudik, dan sekitar 47 persennya menggunakan jalur darat. Untuk itu perlu diatur pergerakannya. Kami harapkan kesadaran dari para pengemudi dan pengguna jalan yang nantinya akan terkena dampak pengaturan rekayasa lalu lintas," ujar Firman.



Simak Video "Video H-3 Lebaran, Wakapolri: 60% Pemudik Sudah Keluar dari Jakarta"

(dry/rgr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork