Moeldoko Klaim Bus Listrik Buatannya Makin Laris Dipesan Ratusan Unit

Moeldoko Klaim Bus Listrik Buatannya Makin Laris Dipesan Ratusan Unit

Ridwan Arifin - detikOto
Sabtu, 09 Apr 2022 18:48 WIB
Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper Sihol Aritonang (tengah), Founder PT Mobil Anak Bangsa (MAB) Jenderal (Purn) Moeldoko (Kanan), Presiden Direktur MAB Kelik Irwantono (kiri) memberikan keterangan seusai penyerahan bus listrik di Jakarta, Selasa (31/8/2021). Sebagai upaya menekan emisi di lingkungan perusahaan dan mendukung program pemerintah, Grup APRIL menggandeng PT Mobil Anak Bangsa (MAB) dalam menyediakan dua bus listrik (electric bus) untuk menunjang kegiatan operasional perusahaan.
Mobil Anak Bangsa, Bus Listrik (dok. MAB)
Jakarta -

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, yang juga Founder dari bus listrik Mobil Anak Bangsa (MAB) bilang produknya kian diminati oleh perusahaan. Dia mengklaim penjualannya meningkat jika dibandingkan tahun sebelumnya.

"MAB sampai saat ini sudah mendapat pesanan cukup banyak, tahun ini kurang lebih 176-an. Tahun kemarin belum begitu banyak, masih puluhan," ujar Moeldoko saat di JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat.

Sebagai informasi, bus listrik MAB pun muncul untuk kali pertama pada perhelatan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) pada Maret 2018 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lalu pada tahun 2019 MAB meluncurkan bus listrik antar kota dan yang menjadi kustomer pertama MAB adalah perusahaan dari Jepang, Mitsui. Produk pertama yang diluncurkan ialah Maxvel Electric Bus MD12-E.

Konsumen lain yang menjadi pembeli MAB ialah PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Diketahui bus listrik yang dibeli ialah MD 12-E NF. Moeldoko bilang RAPP dan Mitsui ingin menambah jumlah armadanya lagi dari MAB, tapi tidak disebutkan secara spesifik.

ADVERTISEMENT

"Sudah (dikirim ke konsumen) ke RAPP, sekarang tambah lagi, Mitsui minta lagi," jelas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Perkumpulan Industrik Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) ini.

Selain itu, MAB juga tengah berupaya untuk menjadi transportasi TransJakarta. Tapi bus listrik yang dipakai TransJakarta saat ini ialah BYD, dengan agen pemegang merek PT Bakrie and Brother.
Ia mengatakan, harga Bus MAB lebih miring dari BYD. Selain itu, MAB sudah dirakit dalam negeri.

"Kita harapkan karena MAB ini ada dan produksi dalam negeri kenapa harus pakai yang lain. Terutama harganya lebih murah, apalagi selisihnya ada Rp 1 miliar," ujar Moeldoko.




(riar/riar)

Hide Ads