Penurunan arus lalu lintas sepanjang tahun 2021 karena adanya pembatasan kegiatan, membuat DKI Jakarta keluar dari posisi 10 besar kota termacet di dunia. Berdasarkan data yang dirilis TomTom Index, pada tahun 2021 Jakarta menempati posisi ke-46 kota termacet di dunia.
Bagi Jakarta, ini tentu prestasi. Bila merunut data serupa dalam lima tahun terakhir, peringkat Jakarta turun amat Signifikan. Pada tahun 2017, Jakarta menempati posisi ke-4 kota termacet di dunia dengan tingkat kemacetan 61%.
![]() |
Baca juga: Catat! Ini Jam Paling Macet di Jakarta |
Kemudian pada tahun 2018, peringkatnya kembali turun menjadi posisi tujuh. Tingkat kemacetan pun berkurang menjadi 53%. Dengan tingkat kemacetan yang sama, peringkat Jakarta sebagai kota termacet di dunia kembali turun pada tahun 2019. Jakarta justru menempati tempat ke 10.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pandemi yang melanda Indonesia pada Maret 2020 turut berimbas ke penurunan lalu lintas. Ya, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mengharuskan masyarakat melakukan kegiatannya dari rumah. Dengan begitu, Jakarta keluar dari 10 besar kota termacet se-Indonesia dan menempati posisi ke-31. Tingkat kemacetan di Ibu Kota juga hanya mencapai 36%.
Tren positif penurunan kemacetan Jakarta masih berlanjut pada tahun 2021. Jakarta pada tahun lalu berada di peringkat 46 dari 404 kota terukur di dunia dan tingkat kemacetannya menurun 2%. Dalam data tersebut disimpulkan bahwa rata-rata waktu perjalanan di Jakarta berkurang 2 menit per hari.
"Dari 404 kota yang masuk dalam Indeks, 283 kota mengalami kemacetan rata-rata lebih rendah dibandingkan tahun 2019," kata TomTom dalam keterangan resminya.
Salah satunya Jakarta yang dinilai lebih lancar lalulintasnya dibanding tahun 2019 sebelum pandemi. Sebagai pembanding, pada tahun 2019 tingkat kemacetan Jakarta mencapai 53% dan menjadi kota paling macet ke-10 di dunia.
Memasuki tahun 2022, kemacetan Jakarta terlihat meningkat dalam waktu terakhir. Bisa jadi ini berkaitan dengan kebijakan pemerintah untuk mulai melonggarkan kegiatan masyarakat seiring dengan penurunan kasus penularan Covid-19. Bahkan dalam sepekan terakhir, peningkatan terjadi melebihi periode tahun 2019 dan 2021.
"Aktivitas masyarakat meningkat dan banyak kantor sudah masuk full, tidak lagi WFH," ungkap Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yugo dikutip detiknews.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah