Kapal tanker Pertamina Prime diblokir oleh sekelompok aktivis Greenpeace. Hal itu dilakukan Greenpeace untuk memblokir pengiriman minyak Rusia.
Adapun beroperasinya kapal tanker Pertamina Prime diharapkan dapat dioptimalisasi untuk memenuhi kebutuhan feedstock kilang di Indonesia sekaligus mengamankan pasokan kebutuhan minyak mentah ke kilang Pertamina. Pasalnya, Very Large Crude Carrier (VLCC) Pertamina Prime memiliki kapasitas angkut 2 juta barel.
Mengutip laman Pertamina, Pertamina Prime merupakan kapal single screw driven single deck type crude oil tanker dengan panjang 330 meter dan draft 21,55 meter. Kapal ini pertama kali dibangun pada Desember 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertamina Prime memiliki sejumlah keunggulan mulai dari penggunaan teknologi Super Stream Duct pada desain kapal yang membuat performanya memiliki kecepatan trial sebesar 16,9 knot. Kemudian, konsumsi bahan bakarnya juga lebih hemat 20-25% dibandingkan kapal sejenis berdesain lama.
Selain itu, kapal VLCC Pertamina Prima juga telah memenuhi requirement terminal modern di dunia dan regulasi internasional yaitu IMO Annex VI Tier III yang berguna untuk pembatasan emisi gas buang Sulphur Oxide (SOx) dan Nitrogen Oxide (NOx).
Memiliki kapasitas daya angkut yang besar membuat VLCC Pertamina Prime dapat memperkuat jaminan stok dan ketahanan energi nasional yang tentunya dapat memberikan manfaat bagi negara Indonesia.
Kapal yang sudah melakukan sea trial pada 8 Maret 2021 hingga 13 Maret 2021 di Goto Islands of Nagasaki Prefecture, Jepang ini ditugaskan untuk memenuhi kebutuhan feedstock kilang yang dijalankan oleh Subholding Refinery & Petrochemical Pertamina. Setelah melakukan tahapan uji coba selama 6 hari, akhirnya Pertamina Prime dinyatakan layak untuk dilayarkan di perairan Internasional.
Sebelumnya Pertamina Prime juga telah melakukan keel laying yang dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2020 dengan peletakan Block No. G1-6AP seberat sekitar 533 ton. Peletakan lunas pertama ini menandai milestone dimulainya konstruksi fisik joint erection/block kapal di Dry Dock No. 2, Galangan JMU Ariake. Pekerjaan konstruksi terkait dengan lambung kapal Pertamina Prime telah selesai dan memenuhi conformance sesuai completion certificate pada tanggal 29 Desember 2020.
(dry/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah