Sebuah mobil pemadam kebakaran terhambat kerumunan warga. Peristiwa itu terjadi di Semarang, Jawa Tengah.
Diberitakan Antara, kerumunan warga di sekitar lokasi terbakarnya tempat relokasi Pasar Johar di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah, Kota Semarang, Rabu malam, menyulitkan pemadaman kebakaran.
Dalam video yang beredar di media sosial, tampak beberapa warga memenuhi jalan sampai menghalangi mobil pemadam kebakaran. Beberapa kali petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang dan sukarelawan berteriak meminta warga untuk tidak memadati jalan yang menjadi akses kendaraan damkar menuju titik-titik kebakaran. Warga yang memadati itu ada yang berdiri maupun menggunakan sepeda motor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyaknya warga yang ingin menonton kebakaran itu membuat jalanan macet, termasuk akses jalan menuju Pasar Johar Relokasi.
Bahkan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang tiba di lokasi kebakaran menegur langsung warga yang menutupi akses jalan.
"Minggir Mas, ini buat jalan pemadam kebakaran. Pak polisi, ayo ini jalan dikosongkan biar pemadam bisa lewat. Sekarang Pak, ayo semua minggir," teriak Ganjar kepada warga yang memenuhi jalan.
Padahal, mobil pemadam kebakaran menjadi kendaraan yang harus diprioritaskan. Mobil pemadam kebakaran harus tepat waktu menuju lokasi untuk memberikan pertolongan terhadap kebakaran.
Diatur dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 134, tak ada yang bisa mengalahkan prioritas kendaraan pemadam kebakaran. Bahkan, iring-iringan presiden pun harus memberikan jalan kepada kendaraan pemadam kebakaran yang sedang melakukan tugas.
Menurut praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, tindakan warga yang menonton kebakaran hingga menghalangi laju kendaraan pemadam kebakaran ini tidak untuk ditiru.
"Ingat aturan, bahwa damkar harus diksh ruang berjalan untuk kelancaran dalam bertugas. Tugasnya berat karena harus menolong memadamkan api yang bisa menghanguskan rumah penduduk," kata Sony.
Dia bilang, jangan biasakan menonton kebakaran atau memvideokan mereka yang sedang kesusahan. Sebaiknya bantu dengan apa yang bisa dibantu.
"Ingat juga, bahwa menghalangi tugas/jalannya Damkar tidak hanya merugikan tapi juga melanggar hukum," kata Sony.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?