Mitsubishi Fuso menyatakan niatnya untuk beralih ke tenaga listrik. Rencananya, mereka bakal menghentikan penjualan kendaraan BBM mulai tahun 2030.
Dikutip dari Nikkei Asia, langkah yang dilakukan Mitsubishi Fuso merupakan yang pertama bagi produsen otomotif pada sektor komersial di Jepang. Hal ini juga salah satu strategi Mitsubishi Fuso untuk mengikuti aturan pemerintah Jepang, yakni mewajibkan seluruh truk ringan untuk bertenaga listrik di tahun 2040.
Dalam rencananya, pabrikan asal jepang tersebut bakal menghentikan produksi mesin pembakaran internal (ICE) pada semester kedua 2030. Sebagai gantinya, truk dan bus buatan Mitsubishi Fuso hadir dalam tenaga listrik dan hidrogen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mitsubishi Fuso Siap Terapkan Emisi Euro IV |
Secara perlahan, Mitsubishi Fuso akan menghadirkan kendaraan bertenaga listrik dan fuel cell hidrogen sebanyak 30 persen dari penjualan. Lalu secara bertahap, kendaraan yang mengusung mesin pembakaran internal akan dikurangi produksinya sampai akhirnya resmi dihentikan.
Daimler Trucks selaku induk perusahaan Mitsubishi Fuso, juga telah menyatakan niatnya untuk beralih ke tenaga listrik pada tahun 2039. Nantinya, kedua perusahaan itu akan saling memanfaatkan mengenai ilmu dan teknologi untuk mengembangkan kendaraan listrik dan baterai.
Sejauh ini, kendaraan Mitsubishi Fuso yang telah mengusung tenaga listrik adalah Fuso eCanter. Truk tersebut sempat diperkenalkan ke Indonesia beberapa waktu lalu, namun sampai sekarang masih belum ada informasi kapan Fuso eCanter mulai dijual di Tanah Air.
Secara spesifikasi truk ini dibekali enam baterai ion-lithium berkapasitas 13,8 kWh yang memiliki voltase tinggi untuk penyaluran tenaga ke motor listrik. Dengan pengisian daya cepat, hanya memakan waktu 1,5 jam mengisi ulang baterai, truk listrik ini bisa digunakan keperluan niaga dalam kota.
Di atas kertas eCanter mampu memuntahkan tenaga sebesar tenaga sebesar 184 PS dan torsi maksimal 390 Nm.
Mitsubishi mengklaim eCanter mampu menempuh jarak 100 km dalam kondisi baterai penuh tanpa menghasilkan emisi gas buang. Untuk daya angkut bisa menampung hingga 4 ton.
(din/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP