Ngeri! 30 Persen Anak Muda, 6.299 Kecelakaan Motor Terjadi Selama 5 Tahun di Jadetabek

Ngeri! 30 Persen Anak Muda, 6.299 Kecelakaan Motor Terjadi Selama 5 Tahun di Jadetabek

Ridwan Arifin - detikOto
Jumat, 24 Des 2021 09:51 WIB
Jakarta -

Angka kecelakaan sepeda motor di wilayah Jadetabek masih memprihatinkan. Hampir separuh korban usianya masih produktif.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran mengungkapkan data kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor periode tahun 2017 hingga Desember 2020.

"Dari catatan saya ini ada jumlah kecelakaan total selama 5 tahun terakhir dari tahun 2017 sampai dengan Desember 2020 ini roda dua ada 6.299 kecelakaan," kata Fadil saat ditemui detikcom, Kamis (23/12/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fadil mengungkapkan lebih dari seperempat kecelakaan yang melibatkan sepeda motor di antaranya ialah usia muda yang masih produktif.

"Meninggal dunia 455, luka berat 1.146, kerugian kendaraan ini 7.812 yang ditaksir nilainya sekitar Rp 7,5 miliar. Nah ini kan angka yang cukup besar, perlu kita lakukan evaluasi, dan kalau kita lihat anak remaja yang terlibat dari data 30 persen adalah remaja umur 25 tahun ke bawah, berarti ada sekitar 2.000-an kasus," papar dia.

ADVERTISEMENT

Polda Metro Jaya kemudian berupaya merangkul pebalap liar yang sebagian dari kalangan muda. Salah satunya lewat ajang street race yang digelar di Ancol mulai 15 Januari 2022.

Dia berharap lewat fasilitas ini aksi balap liar dengan resikonya bisa menyalurkan hobi sesuai tempatnya. Di sisi lain, Fadil mengharapkan intervensi ini tidak hanya dimaksudkan untuk mengatasi fenomena balapan.

Pada 22 Desember 2021 lalu yang bertepatan dengan perayaan Hari Ibu, Polda Metro Jaya telah mengundang berbagai kalangan, termasuk joki balap liar untuk melakukan Diskusi Santai Street Race Polda Metro Jaya.

"Kemarin itu kan hari ibu, saya sempat sentil mereka 'jangan sampai lagi ada air mata ibu yang menetes akibat anaknya yang meninggal karena kecelakaan,"

"Jadi banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa angka kecelakaan di Indonesia cukup tinggi setiap hari. Kalau dia meninggal sia-sia, betapa banyak kerugian material dan inmaterial, kalau dia punya kemampuan ahli IT, ahli balap tiba-tiba dia meninggal ini kan betapa besar kerugian kita," terang dia.

(riar/din)

Hide Ads