Bakal Ada Tes COVID-19 Acak buat Pelaku Perjalanan Nataru, di Mana?

Bakal Ada Tes COVID-19 Acak buat Pelaku Perjalanan Nataru, di Mana?

Tim detikcom - detikOto
Selasa, 21 Des 2021 15:49 WIB
Pos Pemeriksaan Arus Balik Lebaran di Tol Japek. (Wilda/detikcom).
Random check rapid test antigen. (Wilda/detikcom).
Jakarta -

Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi momen masyarakat untuk melakukan perjalanan. Karena masih dalam pandemi COVID-19, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerbitkan ketentuan perjalanan saat Nataru.

Menurut Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi, salah satu yang disiapkan adalah tes COVID-19 secara acak untuk para pelaku perjalanan.

"Sangat potensi nantinya, sebagaimana arahan Pak Menteri Perhubungan, kami akan menyiapkan pelaksanaan pengetasan random sampling bagi pelaku perjalanan, yang nanti kami tempatkan pertama di jembatan timbang, kedua di terminal, ketiga bisa juga di rest arae atau tempat-tempat lain yang kami pandang perlu untuk kami bisa melakukan pengetesan secara random sampling kepada pelaku perjalanan," kata Budi dalam siaran pers pengendalian transportasi saat Natal dan Tahun Baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Budi, pengetesan acak yang dilakukan adalah rapid test antigen. Rapid test antigen tersebut gratis dan telah disiapkan oleh Kementerian Perhubungan.

"Kemudian melakukan pengecekan terhadap vaksinasi apakah memenuhi syarat atau tidak," ujar Budi.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Adita Irawati, mengatakan diprediksi jutaan orang akan melakukan perjalanan selama libur Nataru. Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Perhubungan.

ADVERTISEMENT

"Meskipun PPKM Level 3 telah ditiadakan dan dikembalikan kepada assessment seperti yang ada sekarang, masyarakat masih akan cenderung melakukan perjalanan," kata Adita.

Menurut dia, sebanyak 7% atau sejumlah 11 juta orang di seluruh Indonesia akan melakukan perjalanan di periode Natal dan Tahun Baru.

"Adapun untuk Jabodetabek sendiri angkanya memperlihatkan sekitar 2,8 juta orang yang masih akan melakukan perjalanan. Hal ini tentu harus kita antisipasi bersama mengingat pandemi COVID-19 masih bersama kita," katanya.




(rgr/lth)

Hide Ads