Kacau! Marak Kasus Pelecehan Seksual di Pabrik Tesla, 8 Perempuan Jadi Korban

Kacau! Marak Kasus Pelecehan Seksual di Pabrik Tesla, 8 Perempuan Jadi Korban

Ilham Satria Fikriansyah - detikOto
Kamis, 16 Des 2021 21:53 WIB
Ben Rich charges his Tesla vehicle at a super charging station in Parsippany, New Jersey on May 06, 2021. - With more electrical models soon hitting showrooms, the focus will shift to consumer willingness to pivot to electric cars at a time when conventional gas stations remain familiar and ubiquitous. (Photo by Kena Betancur / AFP)
Ada beberapa kasus pelecehan seksual yang mencuat di pabrik Tesla Foto: AFP/Kena Betancur
Jakarta -

Pabrik Tesla di California tengah diterpa kabar tak mengenakkan. Telah terjadi beberapa kasus pelecehan seksual di sana, di mana dalam dua bulan terakhir sudah ada 8 perempuan membuat laporan.

Pada November lalu dua wanita pekerja di Tesla mengajukan tuntutan hukum pada perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk tersebut. Asal muasal tuntutan tersebut adalah tindakan pelecahan seksual yang mereka terima dari rekan kerja, dan perusahaan dianggap gagal mengambil tindakan yang dibutuhkan untuk mengatasi masalah tersebut.

Kini, hanya beberapa hari setelah Elon Musk terpilih sebagai 'Sosok Tahun Ini' Majalah Times, kasus hukum lain mendatangi perusahaannya. Tesla dituntut oleh enam orang karyawan yang mengaku mendapat pelecehan seksual di lokasi kerja dari rekan-rekannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Forbes, seorang pekerja bernama Michaela Curran melaporkan adanya tindakan pelecehan seksual selama bekerja di pabrik Tesla. Ia mengaku dalam beberapa minggu, seorang supervisor serta beberapa rekan kerjanya membuat komentar kurang pantas bernada seksual kepada dirinya.

Tidak hanya itu, lima orang pekerja wanita lainnya yakni Alisa Blickman, Jessica Brooks, Samira Sheppard, Alize Brown, dan Eden Mederos, juga mengaku mengalami pelecehan seksual. Mereka mengatakan, ada ancaman yang datang jika mereka mencoba melaporkan kasus pelecehan yang mereka alami. Disebutkan akan ada ancaman aksi balas dendam dan acaman hilangnya 'hak istimewa' selama bekerja di pabrik jika pelecehan yang mereka alami dilaporkan.

ADVERTISEMENT

Keenam pekerja wanita tersebut tidak mendapat tanggapan yang baik saat melaporkan kejadian tindakan pelecehan seksual ke divisi sumber daya masyarakat (SDM) Tesla. Kini, mereka bakal menuntut Tesla atas tindakan yang sangat tercela tersebut.

Keenam pekerja wanita tersebut yang menggugat Tesla kini telah didampingi oleh seorang pengacara dari salah satu badan hukum di San Francisco, California, Amerika Serikat.

Hal ini menambah daftar kasus pelecehan seksual yang terjadi di dalam pabrik Tesla. Beberapa waktu lalu seorang wanita bernama bernama Jessica Barraza juga menuduh perusahaan mobil listrik asal AS tersebut karena mendapat tindakan pelecehan seksual saat bekerja.

Tidak hanya kasus pelecehan seksual, seorang pria bernama Owen Diaz yang bekerja di salah satu pabrik Tesla pernah mendapat kasus rasisme selama beberapa tahun. Diaz kemudian menggugat Tesla ke pengadilan federal di San Francisco.

Diaz juga sudah menyampaikan masalah rasial ini ke bagian manajemen perusahaan, namun Tesla juga tidak melakukan tindakan apapun terkait kasus rasisme yang dialami Diaz. Akibatnya, Tesla didenda sebesar US$ 137 juta atau setara Rp 1,9 triliun.




(din/din)

Hide Ads