Ban merupakan salah satu komponen penting bagi kendaraan. Tanpa kehadiran ban, tentu mobil atau motor kesayangan kamu tidak bisa bergerak.
Ban yang digunakan pada motor atau mobil saat ini sudah mendapat pengembangan berkali-kali dalam waktu puluhan tahun terakhir. Tentu, hal ini dilakukan demi memberikan kenyamanan serta keamanan ekstra saat di jalan raya.
Tapi, tahukah kamu sejarah awal mulanya ban diciptakan? Pastinya, ban yang diciptakan pertama kali belum memiliki kualitas yang bagus seperti saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari berbagai sumber, para ilmuwan memprediksi ban sudah ditemukan sekitar 3.500 SM. Saat itu, bentuk awal dari ban adalah terbuat dari sepotong kayu yang melengkung serta ditambah kulit untuk memberikan kenyamanan dalam berkendara.
Ribuan tahun berselang, awal mula hadirnya ban modern dimulai pada abad ke-19 silam. Saat itu, ban hadir untuk sepeda hingga kereta kuda yang bentuk awalnya seperti ban dalam (tube) yang dipasang pada pelek.
Lalu setelah mobil pertama kali ditemukan, komponen ban perlahan juga dikembangkan terus-menerus agar memberikan kenyamanan saat berkendara.
Charles Goodyear adalah orang pertama yang mengembangkan proses vulkanisir di mana karet bisa diolah jadi lebih keras dan kuat. Awal mulanya, ban masih terbuat dari serat kapas yang dilapisi oleh karet dan kemudian dilakukan vulkanisir.
Pada tahun 1846, barulah ban yang diisi dengan udara pertama kali dipatenkan. Kemudian di tahun 1888 ban kemudian dijual secara komersial.
Sayangnya, pada tahun 1920-an harga ban tergolong cukup mahal. Untuk satu buah ban saja dijual dengan harga mencapai US$ 20-30 dan hanya bertahan lama setelah menempuh jarak 7.500 km. Belum lagi permukaan jalan di zaman itu belum halus seperti sekarang, alhasil ban sering mengalami bocor.
Beruntung, manusia terus melakukan inovasi untuk menyempurnakan ban. Tepatnya di tahun 1931, perusahaan DuPont membuat sebuah ban dari karet sintetis untuk menggantikan dari karet alami. Penemuan ini menjadi titik balik dalam produksi ban untuk beberapa tahun mendatang.
Lalu pada tahun 1947, ban tubeless kemudian dikembangkan guna meringankan tingginya harga minyak saat itu. Ban tubeless memiliki kontribusi untuk mengurangi berat kendaraan sehingga lebih hemat bahan bakar.
Perkembangan ban terus berlanjut, sekitar tahun 1950-an ban radial ditemukan. Hadirnya ban radial pada saat itu diklaim dapat menghemat bahan bakar dan lebih nyaman saat melintas di permukaan jalan.
Tak sampai di situ, run-flat tires mulai dikembangkan pada tahun 1979. Saat pertama kali diproduksi, ban ini diklaim dapat terus melaju hingga sejauh 50 mil (80 km) meski dalam keadaan kempis.
Semakin maju teknologi, ban kendaraan semakin canggih dengan hadirnya ban ramah lingkungan hingga ban yang memiliki performa tinggi. Bahkan, beberapa waktu lalu produsen ban mulai menciptakan ban tanpa udara agar pengendara tidak perlu cemas jika ban mengalami bocor tiba-tiba.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP