Beberapa pekan lalu taksi terbang pertama di Indonesia sudah diuji coba mengudara di Bali. Di seluruh dunia, teknologi transportasi masa depan memang tak lagi fokus pada kendaraan darat. Melainkan di udara.
EHang 216 menjadi taksi terbang pertama yang mengudara di langit Indonesia. Dimiliki oleh Prestige Motocars, taksi terbang tersebut diharapkan akan beroperasi dalam waktu dekat untuk melayani penerbangan jarak singkat di Bali.
Kendaraan terbang jadi fenomena yang muncul di banyak negara dunia. Saat elektrifikasi kendaraan belum sepenuhnya tercapai, peradaban transportasi mencoba melompat lebih jauh lagi dengan mengembangkan teknologi kendaraan udara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kita tak bisa terus mengandalkan transportasi darat. Mobilitas 3D sangatlah penting," cetus Direktur Wisk, Anna Kominik, dikutip dari Autoblog.
Wisk merupakan perusahaan kendaraan terbang otonom personal yang berbasis di Amerika Serikat. Mereka adalah salah satu unit yang dipunya perusahaan Boeing.
Wisk kini tengah mengembangkan taksi terbang. Untuk bisa merealisasikan bisnisnya, mereka sudah mengajukan izin dan pembicaraan dengan Biro Penerbangan Federal Amerika Serikat.
"Sebanyak 67% populasi dunia akan hidup di perkotaan pada 2030. Infrastruktur di darat tak akan bisa mengimbanginya. Sementara untuk melakukan perubahan besar bakal memakan biaya tinggi. Kita harus pindah ke angkasa sebagai sumber daya yang baru," lanjutKominik.
![]() |
Kendaraan Terbang di Eropa
Di Benua Eropa, tepatnya di Belanda, PAL-V saat ini masih mengembangkan Liberty. Sebuah kendaraan udara dengan dua tempat duduk dan mampu melesat dengan kecepatan 180 km/j. Sementara jarak tempuhnya mencapai 400 km.
Kendaraan terbang ini sudah mendapat izin dari Uni Eropa untuk digunakan di darat. Unitnya sudah akan dikirim ke konsumen pada 2023,
PAL-V malah mengklaim ada 193 negara sudah menyatakan tertarik pada produknya. Sementara 15 di antaranya sudah membayar DP untuk mendapatkan unit produk.
Perkembangan kendaraan terbang juga meliputi jetpack. Alat terbang tunggal ini malah dianggap sudah lebih maju dibanding kendaraan semisal taksi terbang atau mobil terbang.
![]() |
Jika taksi atau mobil terbang dipakai untuk kebutuhan komersial, maka Jetpack punya target yang berbeda. Angkatan bersenjata beberapa negara di dunia kabarnya sudah menyiapkan jetpack untuk menjadi salah satu upaya pengembangan kekuatannya.
Perkembangan kendaraan udara malah diyakini akan jadi pasar yang sangat menarik di masa depan.
Nilai pasarnya pada 2025 diprediksi akan mencapai angka Rp 245,06 triliun. Sementara pada 2030 angkanya naik lagi menjadi Rp 1.585 triliun.
(din/lua)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar