Takjub! Robot-robot Ini Dibuat Pria Bantul dari Motor Rongsok, Dipesan Pembeli China-Jerman

Takjub! Robot-robot Ini Dibuat Pria Bantul dari Motor Rongsok, Dipesan Pembeli China-Jerman

Pradito Rida Pertana - detikOto
Sabtu, 09 Okt 2021 10:49 WIB
Robot yang dibuat dari motor rongsokan
Robot bikinan pria bantul dari onderdil motor bekas (Pradito Rida Pertana/detikcom)
Bantul -

Seorang pria di Bantul membuat replika robot berbahan onderdil motor jadul bekas. Karyanya tersebut diminati pasar luar negeri bahkan laku hingga puluhan juta rupiah per unitnya.

Adalah Eri Sudarmono, yang begitu kreatif membuat replika robot berbahan onderdil motor ini. Pria 42 tahun itu menjelaskan bagaimana awal mula menekuni usaha tersebut. Warga Pedukuhan Kauman, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul ini mengaku pertamanya membuka studio lukisan pada tahun 2006.

Selain studio lukisan, Eri juga bergerak pada dekorasi bidang seni. Namun, karena pandemi COVID-19 usahanya sempat mengalami kesulitan hingga akhirnya dia mendapat order sekaligus menjadi berkah tersendiri di tengah pandemi ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Robot yang dibuat dari motor rongsokanRobot yang dibuat dari motor rongsokan Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom

"Sebelumnya dekorasi di bidang seni, nah kalau membuat replika robot ini mulai tujuh bulan lalu. Jadi awalnya saya dapat pesanan dari China untuk membuat replika robot dari besi 10 unit dan langsung saya setujui," katanya saat ditemui detikcom di kediaman sekaligus workshop-nya Er Studio Art, Pedukuhan Kauman, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, pekan ini.

Eri mengaku berani menerima pesanan itu karena sebelumnya pernah mengenyam pendidikan di jurusan Seni Kriya Logam Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta tahun 1999. Terlebih, selama pandemi ini pemasukannya mengalami penurunan yang cukup drastis.

ADVERTISEMENT
Robot yang dibuat dari motor rongsokanRobot yang dibuat dari motor rongsokan Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom

"Saya kuliah di bidang seni, karena itu dari bahan apa aja bisa membuatnya. Nah, ternyata setelah jadi (replika robot) itu peminatnya di sana (China) banyak," ucapnya.

Menyoal robot buatannya, dia mengaku menggunakan bahan berupa onderdil motor bekas yang dia beli dari penjual bahan rongsokan. Pasalnya Eri juga berkecimpung dalam usaha restorasi motor tua.

"Untuk bahan replika robot ini full dari motor jadul seperti RX dan 75, jadi onderdil yang dari bahan besi yang dipakai kalau yang plastik tidak dipakai," ujarnya.

Robot yang dibuat dari motor rongsokanRobot yang dibuat dari motor rongsokan Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom

"Kenapa onderdil motor? Karena kebetulan saya suka otomotif. Untuk onderdil yang masih bagus saya kumpulkan terus dipakai restorasi motor-motor jadul," imbuh Eri.

Eri mengaku mendapatkan motor-motor tua tersebut dari penjual rongsokan. Pasalnya untuk membuat satu replika robot memerlukan beberapa unit motor.

"Ada yang menyetori, seperti penjual rongsokan dan untuk harganya (motor) mulai Rp 500 ribu per unit. Karena paling tidak 1 robot habis 5 unit motor bekas," katanya.

Selanjutnya, pria yang tidak lulus kuliah di ISI Yogyakarta ini mulai mengambil onderdil berbahan besi dari motor bekas tersebut. Lebih lanjut, Eri membuat desain dan mulai membentuk replika robot dari onderdil motor.

Robot yang dibuat dari motor rongsokanRobot yang dibuat dari motor rongsokan Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom

"Kalau kesulitan pada skalanya, misal bentuknya, gerakannya beda itu kerangka awalnya yang agak susah. Tapi kalau sudah ketemu nanti otomatis jalan sendiri karyawannya karena sudah hafal kan mas," katanya.

Bahkan, saat ini Eri dan 12 pegawainya mampu membuat 5 unit robot dalam satu bulan. Pasalnya replika robot buatannya memiliki ukuran yang cukup besar dan memerlukan pengelasan untuk menyatukan onderdil motor menjadi bentuk replika robot.

[Halaman berikutnya: Pesanan dari China, Harga Tembus Puluhan Juta]

Tonton tentang robot-robot itu di sini:

[Gambas:Video 20detik]



"Awalnya sebulan satu replika robot dan saat ini sebulan bisa membuat 5 replika robot. Untuk yang mengerjakan ada 12 orang karena replika robot ini tingginya 3,5 meter dan bobotnya 350 kilogram," ujarnya.

Menyoal harga replika robot buatannya, Eri menyebut bervariasi tergantung kesulitannya. Sedangkan untuk pembelinya, Eri mengaku masih didominasi dari luar negeri.

"Pesanan baru dari China dan Jerman, kalau Indonesia baru Kopi Ro Teh di Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul lebaran kemarin. Untuk harga satu unit sekitar Rp 25 juta sampai Rp 60 juta, tapi tergantung kedetailan juga," katanya.

Robot yang dibuat dari motor rongsokanRobot yang dibuat dari motor rongsokan Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom

Terkait pemasarannya hingga pembeli dari luar negeri melirik karyanya, Eri mengaku hanya dari mulut ke mulut kliennya terdahulu. Mengingat sebelumnya dia telah membuka galeri di Kasongan.

"Kan saya bisnis lukisan buka galeri di Kasongan, dan dari buyer lama itu mas. Kebetulan lukisan saya sudah kemana-mana seperti Belanda, Jerman, Australia, Amerika dan Spanyol, jadi dari situ," katanya.

"Tapi karena peminatnya banyak sekarang saya juga buat akun Instagram er_studio_art untuk memasarkannya," lanjut Eri.

Pria murah senyum ini menambahkan, bahwa ke depannya dia ingin membuat replika robot yang bisa bergerak dengan tenaga mesin motor. Selain itu, saat ini Eri juga menerima pesanan replika hewan berbahan besi.

"Kalau ke depannya mau membuat robot yang bisa jalan mas, ini baru coba-coba. Terus selain robot saya buat hewan juga seperti gajah itu laku Rp 60 juta, dan ini sedang mengerjakan replika robot kuda," ujarnya.


Hide Ads