Bangga! Anak Muda Bandung Bikin Part Aksesoris Vespa Modern 100% Buatan Indonesia

part modifikasi Vespa modern — Ilustrasi part modifikasi dari Fabrica untuk Vespa modern Foto: dok. Fabrica.dev

Jakarta -

Pengguna Vespa modern kian merebak di Indonesia. Seiring dengan meningkatnya pengguna, kultur modifikasi dan upgrade-pun akan meningkat. Fabrica membaca peluang ini dan menawarkan aksesoris modifikasi Vespa modern yang seluruh produksinya dikerjakan di dalam negeri.

Fabrica merupakan buah karya tiga anak muda asal Bandung, Ghuffron Zahid, Garin Nugraha, dan Yusup Faizal Gantama yang sekaligus pemilki bengkel Vespa Vespuci Workshop.

[Gambas:Instagram]

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini kita lagi ngembangin aksesoris dan spare part untuk Vespa modern. Ini kita nggak re-badge, jadi semuanya dikerjakan di Bandung dari mulai developing sampai produksinya," ujar Yusup Faizal kepada detikOto pada Selasa (28/9/21).

Memang saat ini tren modifikasi Vespa modern dengan part yang 'plug-n-play' (PnP) kian digandrungi. Tentu selain karena pemasangannya yang praktis, modifikasi dengan part PnP seperti ini cenderung lebih fleksibel jika Vespa-nya ingin dijual kembali.

"Saat ini ada macam-macam yah dari mulai brake lever, lowering adapter, suspensio adapter, monel, bar end, cover transparent, sampai engine mounting kita ada," papar Yusup.

Meskipun produksinya belum semasif merek-merek aksesoris Vespa modern dari luar negeri, tapi Fabrica ini mendatangkan produk yang berkualitas dan juga dikembangkan dengan serius.

lowering kit Fabrica untuk Vespa modern Foto: dok. Fabrica.dev

"Saat ini sih kita jual di Instagram, market place online, dan juga di beberapa bengkel. Bengkelnya pun tersebar dari Bali, Bandung, Jakarta, dan juga Jawa Tengah," papar Yusup.

Harga part modifikasi Vespa modern yang ditawarkan oleh Fabrica cukup beragam dari mulai Rp 200 ribuan untuk engine mounting, Rp 300 ribuan untuk bar end, hingga Rp 600 ribuan untuk lowering kit.

"Tentu saat ini rencana kedepannya kita pengen bisa masspro (produksi masal) dengan skala produksi yang lebih besar lagi. Tapi tetap dengan sumber daya dan produksi semua dari dalam negeri," ujar Yusup.