Jakarta Peringkat 3 Kota yang Bikin Stres Berkendara, Bisa Picu Kecelakaan

Jakarta Peringkat 3 Kota yang Bikin Stres Berkendara, Bisa Picu Kecelakaan

Tim detikcom - detikOto
Selasa, 07 Sep 2021 20:08 WIB
Massa reuni 212 mulai membubarkan diri. Kemacetan pun tak terhindarkan di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, usai diselenggarakannya acara tersebut.
Kemacetan Jakarta yang memicu stres saat berkendara. Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Hiyacar, platform car-sharing asal Inggris, Jakarta menduduki peringkat 3 kota di dunia yang paling bikin stres untuk berkendara. Hati-hati, stres saat berkendara menjadi pemicu kecelakaan.

Stres saat mengemudi bisa merusak konsentrasi dan kesabaran. Padahal, mengemudi adalah tugas rumit yang memerlukan tingkat konsentrasi tinggi. Pengemudi harus memperhatikan jalan, pengemudi lain, pejalan kaki, hingga penumpang di dalam mobil. Jika dipengaruhi oleh tingkat stres yang tinggi, konsentrasi bisa buar.

Menurut perusahaan hukum Hogan Injury, stres menjadi penyebab berbagai kecelakaan di jalan, selain mengemudi di bawah pengaruh alkohol dan mengemudi sambil main ponsel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika orang stres mengemudi, rentang perhatian mereka lebih pendek. Pikiran mereka cenderung mengembara ke apa pun yang membuat mereka stres. Dan ketika pikiran mengembara, perhatian kita dialihkan dari hal-hal yang perlu kita perhatikan," sebutnya.

"Pengemudi yang stres mungkin tidak melihat lampu hijau berubah menjadi merah, atau halangan di jalan, atau traffic cone yang memperingatkan pengemudi tentang beberapa halangan di jalan. Saat itulah kecelakaan terjadi. Bahkan cara pengemudi berakselerasi atau melambat dipengaruhi oleh stres. Ini berbahaya terutama saat berada di kemacetan atau saat menikung."

ADVERTISEMENT

Dikatakan, semakin stres pengendara, maka semakin sedikit toleransi dan kesabaran yang dimiliki untuk berbagi jalan dengan pengguna jalan lain. Pengemudi yang stres cenderung bereaksi lebih emosional. Apalagi jika dihadapi dengan pengendara lain yang agresif.

"Skenario kasus terburuk saat mengemudi saat stres adalah kecelakaan dan kemarahan di jalan. Jadi, Anda harus tetap tenang saat mengemudi. Ambil napas dalam-dalam. Menepilah jika perlu dan cobalah untuk menenangkan emosi Anda. Anda tidak perlu stres tambahan karena kecelakaan atau tuntutan hukum," tulis Hogan Injury.




(rgr/din)

Hide Ads