Pemerintah Italia tengah membuka wacana untuk mengizinkan Ferrari dan Lamborghini tetap memakai mesin bensin di masa mendatang. Ini menjadi pengecualian di tengah rencana besar menghapus BBM di penjuru Eropa.
Rencana pemberian dispensasi buat Ferrari dan Lamborghini datang langsung dari pemerintah Italia. Belum lama ini Menteri Transisi Ekologi, Robert Cingolani, menyebut ada peluang Italia akan memberikan relaksasi pada pabrikan yang membuat mobil supercar bensin dengan jumlah terbatas.
"Mobil-mobil itu butuh teknologi spesial dan mereka butuh baterai-baterai untuk melakukan transisi. Langkah pentingnya adalah Italia mendapatkan otonomi dalam memproduksi baterai performa tinggi, dan larena itulah kami kini membangun program giga-factory untuk membuat Italia punya produksi baterai dalam skala besar," ucap Cingolani dikutip dari The Drive.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masih menurut keterangan Cingolani, pada tahun 2020 Ferrari menjual 9.100 mobil ke seluruh dunia. Sementara Lamborghini menjual 7.400 mobil dalam periode yang sama.
Namun tahun ini angka penjualan dua pabrikan itu meningkat cukup signifikan. Pada semester pertama 2021 Lamborghini sudah mengirim 4.852 mobil ke seluruh dunia. Peningkatan ini diyakini terjadi pada banyak supercar dari pabrikan-pabrikan lain.
Komitmen Lamborghini dan Ferrari Kurangi Emisi
Lamborghini sebenarnya sudah menyiapkan diri menyambut era elektrifikasi, di mana aturan pemgurangan gas buang karbon juga telah disepakati di Italia dan oleh Uni Eropa.
Lamborghini sempat mengungkapkan untuk berkomitmen mengurangi CO2 sebanyak 50% pada tahun 2025. Namun mereka sejauh ini baru fokus pada mobil-mobil plug-in hybrids.
Hal yang sama berlaku pada Ferrari. The Prancing Horse menargetkan akan merilis mobil listrik pertamanya pada 2025.
(din/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?