Mobil otonom Toyota e-Palette kembali beroperasi usai beberapa hari lalu terlibat insiden menabrak atlet Paralimpiade Tokyo 2020. Untuk menghindari kecelakaan terulang lagi, Toyota akan meningkatkan keamanan pada kendaraan tersebut.
Sebelumnya pada 26 Agustus lalu, mobil otonom Toyota menabrak pejalan kaki dengan gangguan penglihatan di Kampung Atlet, Tokyo, Jepang. Awalnya, e-Palette berhenti di persimpangan T dan hendak berbelok di bawah kendali manual operator yang menggunakan kendali joystick kendaraan. Mobil otonom itu menabrak pejalan kaki yang ternyata atlet dengan kecepatan sekitar 1 atau 2 kilometer per jam.
Atas kejadian tersebut, Toyota melakukan penyelidikan bersama polisi setempat untuk menentukan penyebab kecelakaan. Selain itu, pabrikan asal Jepang tersebut juga menghentikan sementara waktu operasi mobil otonomnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip Carscoops, beberapa hari kemudian Toyota mengungkapkan hasil investigasi atas insiden tersebut. Mereka mengungkapkan bahwa terdapat tiga faktor yang menjadi penyebab insiden, yakni kendaraan, pejalan kaki, dan infrastruktur.
Menurut Toyota, e-Palette mendeteksi pejalan kaki saat berbelok di pertigaan dan berhenti. Operator kendali kemudian mengkonfirmasi bahwa kondisi telah aman dan kendaraan boleh melaju ke persimpangan.
![]() |
Namun, operator tersebut kemudian melihat sejumlah pejalan kaki di depannya secara mendadak. Mobil berusaha melakukan pengereman otomatis tapi gagal hingga akhirnya menabrak pejalan kaki yang merupakan atlet.
Situasi semakin rumit saat diketahui pejalan kaki tersebut mengalami gangguan penglihatan dan hanya ditemani oleh dua pemandu saat di persimpangan. Kedua pemandu juga tidak melihat kondisi sekitar sampai akhirnya sang atlet ditabrak oleh mobil otonom.
Atas kejadian itu, Toyota membuat tiga perubahan pada e-Palette agar bisa beroperasi kembali. Sejumlah pembaruan mulai dari meningkatkan suara peringatan lebih keras, kontrol akselerasi yang diubah, dan meningkatkan jumlah kru pengawas kendaraan otonom.
Kendaraan yang seharusnya digerakan tanpa perlu bantuan manusia, kini perlu diawasi oleh banyak orang. Komite Olimpiade dan Paralimpiade akan meningkatkan kru pengawas di persimpangan, yang awalnya berjumlah 6 kini menjadi 20 orang.
Kendaraan otonom listrik berbentuk kubus ini diperkenalkan pertama kali dalam ajang Tokyo Motor Show 2019 yang diadakan di Jepang. Panjangnya 5.255 mm, lebar 2.065 mm, dan tinggi 2.760 mm.
Namun oleh Toyota, kendaraan ini dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan Olympic Village. Sekarang memiliki pintu yang lebih besar sehingga lebih cepat dan mudah diakses, bahkan oleh para atlet yang akan berlaga di Paralimpiade. Demikian pula ketinggiannya, sehingga atlet yang jangkung sekalipun dapat masuk ke dalamnya dengan nyaman.
(din/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!