Pilot Ini Alih Profesi Jadi Sopir Truk, Gajinya Malah Lebih Besar

Pilot Ini Alih Profesi Jadi Sopir Truk, Gajinya Malah Lebih Besar

Luthfi Anshori - detikOto
Senin, 30 Agu 2021 20:13 WIB
Truk Mercedes-Benz
Ilustrasi truk. Foto: Khairul Imam Ghozali
Jakarta -

Seorang pilot pesawat jet di Inggris beralih profesi menjadi sopir truk. Tapi alih-alih mengalami penurunan gaji, ia malah mendapat gaji yang lebih besar dibanding ketika menjadi penerbang.

Pandemi virus Corona (COVID-19) telah menimbulkan krisis ekonomi dan membuat sejumlah perusahaan tutup, sehingga menyebabkan PHK di mana-mana. Hal itu lah yang juga dialami oleh seorang pilot pesawat terbang, Aaron Leventhal, di Inggris.

Pria berusia 37 tahun tersebut menerima pemutusan hubungan kerja (PHK) karena maskapai tempatnya bekerja, Flyve, mengalami kebangkrutan. Aaron pun memutuskan beralih profesi menjadi sopir truk berat berlisensi HGV (Heavy Goods Vehicle). Ia membantu menyuplai kebutuhan bahan makanan dan minuman untuk supermarket.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Daily Mail, semasa menjadi pilot pesawat terbang di Flybe, Aaron bisa menerima pendapatan sekitar Β£30.000 (Rp 593,2 juta) per tahun. Tapi setelah bekerja sebagai pengemudi truk lepas di HGV, ia bisa menghasilkan Β£40.000 (Rp 790,9 juta) per tahun.

"Saya benar-benar hancur pada awalnya (karena PHK). (Dan) ini telah menjadi impian saya selama bertahun-tahun dan saya butuh banyak kerja keras dan dedikasi," kata Aaron.

ADVERTISEMENT

"Saya sekarang membantu menjaga persediaan makanan di supermarket. Saya merasa benar-benar bangga bahwa saya memiliki andil dalam membantu bangsa," sambungnya.

Aaron sendiri cukup beruntung karena sudah memiliki lisensi HGV saat ia bertugas menjadi sopir truk di Angkatan Darat Inggris. Ketika Aaron menjadi pilot, ternyata ia masih menjalani profesi pengemudi truk sebagai sampingan, maka itu lisensi HGV-nya pun selalu mutakhir atau update.

Di Inggris sendiri memang sedang membutuhkan banyak sopir truk berlisensi. Asosiasi Pengangkutan Jalan di Inggris memperkirakan ada kekurangan lebih dari 100.000 pengemudi truk di Inggris selama terjadinya pandemi.

(lua/lth)

Hide Ads