Bukan Cuma Mobil Militer, Tentara AS Juga Tinggalkan Sejumlah Helikopter di Afghanistan

Bukan Cuma Mobil Militer, Tentara AS Juga Tinggalkan Sejumlah Helikopter di Afghanistan

Tim Detikcom - detikOto
Jumat, 20 Agu 2021 07:34 WIB
Philippine policemen land US marines load relief goods into a US marine CH-46E helicopter at Cuaayan airport, Isabela province, north of Manila on October 22, 2010, for transport to affected areas devastated by Typhoon Megi.  The death toll in the Philippines from Typhoon Megi, which roared across the country earlier this week, rose to 36 on October 22, the government and Red Cross reported. The typhoon slammed into the northeastern side of the main island of Luzon on October 18, ripping roofs off houses, toppling power lines and nearly destroying some coastal villages.   AFP PHOTO/TED ALJIBE (Photo by TED ALJIBE / AFP)
Helikopter CH-46E saat diterjunkan di Filipina (AFP/TED ALJIBE)
Jakarta -

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengakui kalau ada banyak kendaraan militer ditinggal di Afghanistan menyusul penarikan mundur tentara mereka dari negara tersebut. Bukan cuma mobil, ada juga helikopter yang tidak dibawa pulang ke AS.

Dikutip dari TheDrive, helikopter yang ditinggal di Afganistan adalah tipe CH-46E. Tercatat ada tujuh helikopter CH-46E yang dibiarkan di Afghanistan.

Namun tidak seperti ribuan kendaraan militer yang masih bisa dipergunakan kelompok taliban, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memastikan helikopter-helikopter tersebut sudah tidak bisa digunakan lagi. Alias sudah rusak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Departemen (Luar Negeri) meninggalkan tujuh buah Helikopter CH-46 di Afghanistan yang sudah dikategorikan tak bisa digunakan. Helikopter-helikopter ini sudah dikeluarkan dari daftar inventori dan sudah direncanakan untuk dihancurkan karena usia pakai dan ketiadaan dukungan (spare part)," demikian pernyataan resmi Departemen Luar Negeri AS.

Dalam pernyataan yang sama, Departemen Luar Negeri AS juga memastikan tidak ada pesawat terbang atau kendaraan udara apapun dan dari divisi apapun yang ditinggal di Afghanistan. Termasuk helikopter HH-60L Black Hawk yang sempat terlihat terbang di atas Kabul pada awal tahun ini.

ADVERTISEMENT

CH-46 masuk kategori helikopter pengangkut-transportasi medium dengan rotor ganda dan dibekali mesin turbo kembar. Helikopter ini didesain dan diproduksi oleh Vertol, yang saat ini sudah diakuisisi Boeing.

Spesifikasi helikopter CH-46E

  • Pembuat: Boeing Vertol Company
  • Mesin: (2 buah) GE-T58-16 engines
  • Daya Dorong: Burst-1870 shaft horsepower (SHP) | Continuous - 1770 SHP
  • Panjang: Rotors terbentang 25,69 m | Rotor terlipat 13,89 m
  • Lebar: Rotor terbentang 15,54 m | Rotor terlipat 4,49 m
  • Tinggi: 5,08 m
  • Berat Maks saat Take off: 11.032 kg
  • Jarak Tempuh: 151,8 miles
  • Speed: 145 knots (166,75 mil/jam)
  • Kru:
    Normal: 4 - pilot, copilot, crew chief, dan mechanic pertama
    Tempur: 5 - pilot, copilot, crew chief, dan 2 aerial gunners
  • Kargo: Mak 2.270 kg external load
  • Unit Pertama: Januari 1978

Ribuan Kendaraan Militer AS Dikuasai Kelompok Taliban

Diberitakan sebelumnya, setidaknya ada seribuan kendaraan milik tentara Amerika Serikat ditinggal di Afghanistan dan kini dikuasai Taliban.

Kendaraan-kendaraan tersebut di antaranya adalah Ford Ranger (901 unit), Humvee (729 unit), tank (12 unit), Kendaraan Pengamanan Bersenjata M1117 (60 unit), serta drone dan perlengkapan senjata anti-pesawat terbang.

Sebagian besar kendaraan tersebut kini sudah berada di tangan kelompok Taliban. Hal ini memunculkan kekhawatiran kalau kendaraan-kendaraan tersebut akan digunakan untuk memperkuat kekuatan kelompok Taliban.

Taliban fighters and local residents sit on an Afghan National Army (ANA) Humvee vehicle along the roadside in Laghman province on August 15, 2021. (Photo by - / AFP)Humvee tentara Amerika Serikat yang dikuasai Kelompok Taliban Foto: AFP/-

Situasi ini membuat Presiden Joe Biden dikritik. Namun di saat bersamaan beberapa pihak meyakini kendaraan dan perlengkapan tempur tersebut tak akan bertahan lama di tangan Taliban.

Ketiadaan SDM untuk merawat kendaraan dan juga spareparts untuk perbaikan membuat kendaraan-kendaraan tersebut akan rusak dalam waktu singkat.

Simak video 'Biden Sebut Ada Ancaman yang Lebih Besar Daripada Taliban':

[Gambas:Video 20detik]



(din/lth)

Hide Ads