Teknologi yang berkembang pesat saat ini menghadirkan sejumlah inovasi baru, salah satunya adalah mobil terbang. Di Jepang, pemerintahnya menargetkan tahun 2025 sudah akan melegalkan mobil terbang digunakan secara umum.
Salah satu perusahaan yang tengah menyiapkan mobil terbangnya adalah SkyDrive. Saat ini mereka tengah fokus dalam merancang mobil terbang pertamanya dan masih terus melakukan pengujian
Dikutip dari Mainichi.Jp, perusahaan asal Jepang ini telah berhasil melakukan uji coba mobil terbang berawak di dalam ruangan pada tahun 2019. Mobil terbang tersebut bernama SD-03 SkyDrive yang hanya menampung satu orang saja.
Punya panjang 4 meter dan tinggi 2 meter, mobil terbang SD-03 ini diklaim dapat terbang selama sekitar 10 menit dengan kecepatan mencapai 50 km/jam. Mobil terbang ini hadir dengan delapan baling-baling yang terpasang pada empat titik sudut.
SkyDrive yang telah dibentuk sejak 2018 silam terus melakukan uji coba SD-03 dalam beberapa waktu mendatang. CEO SkyDrive, Tomohiro Fukuzawa mengatakan jika mobil terbang ini dapat digunakan secara praktis dan bisa terbang lebih jauh.
"Kami akan memulai dengan sebuah mobil terbang dari satu titik ke titik lainnya dan secara bertahap terus memperluas jangkauan penerbangan lebih jauh," katanya.
Pemerintah Jepang saat ini memang gencar dalam mengembangkan teknologi mobil terbang. Jepang menargetkan pada tahun 2025 mobil terbang sudah hadir dan bisa digunakan sebagai alat transportasi.
Pada gelaran Osaka Kansai Expo 2025, pemerintah Jepang sudah berencana untuk menghadirkan mobil terbang sebagai alat transportasi antara Bandara Internasional Kansai dengan lokasi acara. Dengan menempuh jarak 30 km, mobil terbang bisa menjadi solusi agar memudahkan pengunjung mendatangi acara lebih cepat.
SkyDrive termasuk perusahaan yang mengejar proyek pengembangan kendaraan tersebut di tahun 2025. Tentunya mereka mengandalkan mobil terbang dengan sejumlah teknologi canggih di dalamnya.
"Pada akhirnya, kami akan memiliki mobil terbang yang dapat kembali ke tempat semula melalui aplikasi di smartphone, bahkan membuatnya bisa terbang ke langit secara otomatis," jelas Fukuzawa.
Meski mobil terbang sangat menjanjikan, namun masih banyak hal yang harus diperhatikan. Prioritas utama adalah memastikan keselamatan mobil terbang saat di udara, karena menjaga keseimbangan dengan menggerakan baling-baling butuh teknologi kontrol yang canggih.
Selain itu, ada masalah pada perangkat lunak yang bisa saja menyebabkan kerusakan seperti aliran listrik mati, kebakaran atau baling-baling yang berhenti berputar. Tentu risikonya sangat besar dan bisa menyebabkan korban jiwa.
Tapi dengan teknologi yang semakin canggih dan uji coba yang terus dilakukan, diharapkan risiko tersebut bisa diminimalisir. Produsen Toyota juga memberikan dukungan teknis kepada SkyDrive dalam mengembangkan mobil terbangnya.
Fukuzawa sendiri adalah seorang insinyur yang pernah bekerja di Toyota. Saat masih menjabat di sana, dirinya melakukan sejumlah penelitian untuk uji coba mobil terbang di Prefektur Aichi, pabrik utama Toyota. Dirinya pun mengaku saat ini ada banyak pegawai di SkyDrive yang juga pernah bekerja di Toyota.
"Tentunya ada banyak insinyur dari Toyota yang bekerja di SkyDrive saat ini," pungkasnya.
Simak Video "Video: Aksi Mobil Terbang Alef Aeronautics Terbaru, Bisa Mendarat Tanpa Sayap"
(din/din)