TransJakarta Targetkan 10 Ribu Bus Listrik, Mercy Mau Ikutan

TransJakarta Targetkan 10 Ribu Bus Listrik, Mercy Mau Ikutan

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 28 Jul 2021 13:48 WIB
PT Transportasi Jakarta mengadakan sosialisasi bus listrik dalam kegiatan car free day (CFD) di Bundaran HI, Jakarta.
Bus listrik TransJakarta. Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

TransJakarta menggencarkan penggunaan armada bus listrik. Bahkan, TransJakarta memiliki target tertentu. Pada 2030, sebanyak 10.051 bus listrik TransJakarta ditargetkan bisa beroperasi.

Rencana ini masuk Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) PT Transportasi Jakarta. Proses pengadaan maupun peralihan ke bus listrik sendiri telah diupayakan sejak 2019. Pada 2021, TransJakarta menargetkan 100 unit bus listrik bisa beroperasi secara bertahap.

Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) menyatakan harapannya agar bisa menyajikan bus listrik Mercedes-Benz untuk armada TransJakarta. Pembicaraan dengan pihak TransJakarta pun sudah dilakukan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pembicaraan pasti sudah ada. Apalagi untuk (Transjakarta) kita bicara city bus, low deck dan sebagainya. Kita sudah bicara tapi memang hasil akhirnya belum ada. Walaupun TransJakarta sendiri sudah targetkan di 2030 mereka target 10.000 bus harus listrik," kata Faustina Tjandra, Head of Product and Marketing PT DCVI, dalam kegiatan Virtual Media Visit - Daimler Commercial Vehicles Indonesia bersama detikcom dan CNNIndonesia.com, Rabu (28/7/2021).

Faustina mengatakan, dari target 10.000 bus listrik TransJakarta, diharapkan bus Daimler juga harus masuk. Dia memperkirakan 1-2 tahun ke depan akan melakukan studi bus listrik di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Hanya, menurut Faustina, bus listrik membutuhkan persiapan yang matang. Ada komponen-komponen tertentu dari bus listrik yang harus diperhatikan, seperti AC di iklim tropis di Indonesia.

"Contoh, untuk bus itu setahu saya untuk sistem AC-nya untuk pasar Indonesia dan Eropa beda, karena kita tropical country. Kalau bus itu running 20 jam sehari contohnya TransJakarta artinya harus dikombinasi dengan baik," ujar Faustina.

"Dan baterai juga harus dipertimbangkan. Karena lifetime baterai itu antara pakai AC dan tidak pakai AC pasti akan berbeda hasilnya. Kemudian charging stationnya bagaimana," sambungnya.

Truk listrik Mercedes-Benz eActrosTruk listrik Mercedes-Benz eActros Foto: Daimler Trucks and Buses

Untuk kendaraan listrik sendiri, Daimler Comercial Vehicle sudah meluncurkan truk listrik terbaru, yaitu Mercedes-Benz eActros. Namun, Faustina mengatakan untuk truk listrik tahap pertama masih fokus di Eropa. Sementara pasar lain di luar Eropa mulai meluncurkan truk listrik Mercedes-Benz tahun depan.

"Kenapa overseas (di luar Eropa) itu agak sedikit lebih lamban, karena yang kita bawa ini adalah truk baterai. Sedangkan dari Eropa menuju ke Indonesia itu kurang lebih di kapal 45 hari. Ini juga yang mesti dipertimbangkan dalam penanganannya. Kategorinya dangerous goods di Indonesia kita juga lagi lihat. Karena kita nggak cuma jual terus kita tinggal. Baterainya ini sudah ada belum suplainya di Indonesia. Kerja samanya dengan siapa. Kemudian limbahnya bagaimana dan charging stationnya," ucapnya.




(rgr/din)

Hide Ads