Polda Metro Jaya dan Pemprov Jakarta meminta pesepeda tidak dulu turun ke jalan saat PPKM Darurat. Bagaimana tanggapan komunitas sepeda soal aturan ini?
Ario Pratomo dari Jakarta Cycling Community menyebut langkah yang diambil Polda Metro dan Pemprov DKI sudah sangat tepat. Dia menyebut pesepeda yang turun ke jalan juga sudah seharusnya mematuhi aturan tersebut.
"Tidak semua jalan ditutup kan, ada yang dibatasi dan dikendalikan di beberapa titik yang dianggap berpotensi menjadi pusat keramaian. Mungkin yang dimaksud oleh Bapak Kapolda Metro adalah berhenti bersepeda di titik-titik jalan yang dibatasi dan dikendalikan tersebut," jelas Ario saat dihubungi detikOto, Sabtu (3/7/2021).
"Saya setuju bahwa berolahraga adalah hak setiap individu yang bisa dijalankan setiap hari, yang selama PPKM darurat ini berlangsung selama kurang lebih dua minggu ke depan," ungkapnya.
"Namun mulai sekarang coba bersepeda atau olahraga apapun yang bisa dikerjakan di rumah, atau pada ruas-ruas jalan yang tidak termasuk titik pengendalian dan pembatasan. Misalnya di sekitar area tempat tinggal," kata Ario.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah DKI Jakarta mengancam menindak tegas pesepeda yang nekat turun ke jalan di tengah PPKM Darurat. Ancamannya tak main-main, sepeda bisa diangkut dan dikandangkan petugas.
Ini merupakan bagian dari pembatasan mobilitas masyarakat di tengah PPKM Darurat yang mulai diberlakukan malam tadi. Warga diminta berolahraga di rumah atau lingkungan kompleks.
"Menurut saya sudah tepat. Informasi mengenai PPKM darurat ini sudah disosialisasikan berhari-hari sebelumnya ke masyarakat luas, melalui media dan media sosial. Seharusnya seluruh lapisan masyarakat termasuk pesepeda juga bisa mengerti dan memahaminya," ujar Ario menambahkan.
"Jadi bagi saya tidak ada yang berlebihan kok di sini, aparat hanya menjalankan tugas saja. Dan sebaiknya pesepeda pun mentaati aturan sementara ini yaitu PPKM Darurat," tuntas dia.
Simak Video "Video: Kronologi Pesepeda Tewas Kecelakaan di Jalan Thamrin"
(din/din)