Pandemi, Ini Strategi Bus Pariwsata Agar Tetap Bertahan

Pandemi, Ini Strategi Bus Pariwsata Agar Tetap Bertahan

Muhammad Hafizh Gemilang - detikOto
Kamis, 24 Jun 2021 17:20 WIB
Weha One Luxury Bus, bus mewah yang dimiliki oleh perusahaan bus pariwisata White Horse Group
Penampakan armada termewah yang dimilliki oleh White Horse Group, Weha One Big Bus. Foto: Muhammad Hafizh Gemilang
Jakarta -

Sudah lebih dari satu tahun masyarakat Indonesia hidup berdampingan dengan pandemi COVID-19. Beragam sektor ekonomi terkena imbasnya. Tidak terkecuali bagi perusahaan bus pariwisata.

Menurut Romy Firmangustri, Direktur Operasional dari perusahaan bus pariwisata White Horse Group, tidak dipungkiri ketika pandemi ini menyerang Indonesia, sektor pariwisata pasti ikut terkena dampaknya.

"Kalau dampak, tentunya sangat berdampak. Cuma dalam hal ini, kita coba bagaimana caranya agar kita bersahabat dengan corona dan dengan situasi seperti ini," ujar Romy kepada detikOto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, sebelum ada pandemi White Horse Group bisa beroperasi dengan sangat maksimal dan tanpa ada hambatan. Namun kini, mereka perlu membuat strategi baru agar tetap bisa memberikan pelayanan terbaik dan roda perusahaan tetap berputar.

"Kalau sebelum corona itu, bisa dibilang dari 30 hari sebulan bus kita jalan 28 hari. Tapi sekarang trennya berubah, orang banyak yang memilih pakai untuk trip pendek, jadi memilih medium atau mini bus," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Weha One Luxury Bus, bus mewah yang dimiliki oleh perusahaan bus pariwisata White Horse GroupSalah satu armada mini bus yang dimiliki oleh perusahaan bus pariwisata White Horse Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

Menurutnya untuk dapat tetap memutar roda perusahaan di tengah pandemi seperti ini, yaitu dengan cara memberi jaminan dan meyakinkan calon penumpang bahwa bus yang mereka naiki aman dan sudah melalui protokol kesehatan yang ketat.

"Di kita, setiap tiga bulan kita adakan tes antigen untuk semua karyawan. Lalu tentu kita jalankan prokes yang sudah ditetapkan seperti cek suhu, menyediakan cairan hand sanitizer sampai desinfektan," papar Romy.

"Setiap supir pun, kalau mau jalan kita akan koordinasikan untuk lakukan antigen sebelum jalan. Sehingga tamu lebih merasa aman dan nyaman. Selain itu kita programkan untuk vaksin semua karyawan. Saat ini, mungkin udah 95% karyawan kita divaksin," paparnya.

Menurut Romy, moda transportasi bus pariwisata ini sebenarnya sangat cocok untuk dimanfaatkan oleh masyarakat yang enggan menggunakan moda transportasi umum dan khawatir bersinggungan dengan orang-orang di kala pandemi COVID-19 seperti ini.




(mhg/din)

Hide Ads