Aksi copet biasa dilakukan di ruang-ruang publik seperti di bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi). Tentunya kamu tidak ingin menjadi salah satu korban pencurian kan? Oleh karena itu, ada beberapa hal yang bisa dilakukan penumpang bus untuk mencegah aksi kriminal para copet di bus AKAP. Apa saja?
Seperti dikatakan Ketua Umum BisMania Community, Zaenal Arifin, hal yang harus dilakukan ketika berkendara bus sendirian adalah jangan mudah kenal dengan orang lain di bus. Karena kita tidak tahu, apa motif orang tersebut. Oleh karena itu, berkenalanlah secara wajar.
"Selanjutnya, jangan bawa barang-barang berharga. Kalaupun harus bawa perlengkapan kerja seperti laptop, maka tasnya harus dikasih gembok ukuran kecil, jangan polosan nggak pakai gembok," saran Zaenal, ketika dihubungi detikOto, Senin (14/6/2021).
Zaenal menyarankan supaya tas yang sudah digembok tadi agar diletakkan di bagasi atas atau bagasi bawah. "Nah, kalau tas mau taruh di bagasi bawah, saran saya minta label kepemilikan barang (kepada kru bus). Jadi kayak kargo gitu, jadi ketika orang mau ngambil, ketahuan, ini punya siapa, ini punya siapa, ini pemiliknya di kursi nomor sekian. Begitu," sambungnya.
Sementara untuk benda berharga lainnya seperti handphone atau dompet, menurut Zaenal masih aman-aman saja jika ditaruh di saku celana atau baju. Karena copet yang mengincar dompet biasanya hanya ada di bus-bus ekonomi dengan trayek AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi).
"Untuk hape dibawa masih aman sih. Kalau dompet, lebih baik di dompet nggak usah diisi uang tunai (dalam jumlah besar ya). Jadi di dompet diisi uang kecil sama kartu-kartu KTP, SIM, dan lain-lain. Kalau dompet itu biasanya diincar copet-copet di bus ekonomi, bumel, dan sebagainya. Kalau di bus AKAP, biasanya copet mengincar barang elektronik seperti hape atau laptop," jelas Zaenal.
Selain tindakan preventif, kamu juga bisa memperhatikan kode-kode yang diberikan sopir bus atau kru bus ketika ada copet di dalam bus yang ditumpangi. Biasanya sopir bus akan memberikan beberapa kode, seperti menyalakan lampu utama, memutar musik dengan volume tinggi, atau mengendarai bus dengan cara zig-zag atau menggoyangkannya ke kanan-kiri. Itu dilakukan sopir bus supaya penumpang tetap terjaga dan waspada dari para copet.
(lua/lth)
Komentar Terbanyak
Bea Balik Nama Kendaraan Bekas dan Pajak Progresif Mau Dihapus, Kapan Dimulai?
Tanpa Ampun! Kapolri Perintahkan Tindak Tegas Pengendara 'Pelat Dewa'
Istri Pejabat Setneg Flexing Beli Mobil Nggak Diniatin, Segini Harganya