Kantor sekaligus markas McLaren yang terletak di Woking, Inggris jadi salah satu bangunan paling ikonik di industri otomotif. Namun karena kondisi keuangan yang buruk, McLaren harus menjualnya.
Dikutip dari Autocar, McLaren terpaksa melepas kantor sekaligus markas, yang juga berfungsi sebagai pusat pengembangan teknologi dan perakitan mobil di Woking pada akhir April lalu. Nilai penjualannya tak main-main, disebutkan mencapai 170 juta poundsterling, itu setara dengan Rp 3,3 triliun.
McLaren diketahui sudah sejak tahun lalu mencari calon pembeli. Mereka butuh suntikan dana segar setelah bisnisnya terimbas pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Mei 2020, McLaren terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja pada 800 karyawan. Mereka yang di-PHK datang dari bagian terapan serta Divisi Otomotif dan Balap. Jumlah 800 karyawan dipecat lebih sedikit dari yang sebelumnya direncanakan sebanyak 1.200 orang.
![]() |
Yang berani membayar Rp 3,3 triliun untuk membeli markas McLaren adalah perusahaan bernama GNL. Itu merupakan perusahaan asal Amerika Serikat yang bergerak di bidang investasi real estate.
Meski sudah tak lagi memiliki kantor tersebut, McLaren masih akan memakai bangunan itu sebagai markas operasional selama 20 tahun mendatang. Hal tersebut bisa terjadi karena merupakan bagian dari kesepakatan yang dicapai kedua pihak.
Baca juga: Supercar Harian Ferrari Roma Meluncur di RI |
Markas McLaren di Woking ini dibangun pada 2004 dan mendapat sertifikat Carbon Trust Standard pada 2010. Meski merupakan pusat pengembangan dan operasional sebuah perusahaan otomotif, markas McLaren ini dianggap punya nilai seni tinggi dalam hal desain.
Disebutkan kalau bangunan ini memiliki teknologi yang bisa membersihkan sendiri atapnya. Selain itu juga terdapat danau-danau yang berfungsi sebagai pendingin.
Di lokasi tersebut tim McLaren yang berlaga di Formula 1 telah berulang kali melakukan peluncuran mobil baru.
(din/rgr)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah