Bus-bus zaman sekarang banyak menggunakan mesin dengan posisi di belakang. Padahal mulanya, letak mesin bus di depan seperti pada kendaraan truk. Lalu apa saja kelebihan bus dengan mesin yang terletak di belakang?
Seperti dilihat detikOto pada unggahan Instagram @mercedesbenzid.bus, bus rear engine (mesin belakang) memberikan keuntungan tersendiri, baik bagi penumpang maupun operator bus.
Pada bus mesin belakang, suara kabin bakal lebih senyap. Beda dengan bus yang posisi mesinnya di depan, pasti akan sangat berisik, selain itu hawa panas dari mesin juga masuk dalam kabin, sehingga membuat penumpang tidak nyaman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara keuntungan bagi operator, bus yang mesinnya terletak di belakang berarti mesin akan bekerja lebih optimal lantaran tidak ada daya yang hilang. Daya mesin yang terbuang lebih sedikit karena propeller bus lebih pendek. Selain itu, distribusi beban bus juga lebih mudah diatur, serta pengaturan AC, dan konstruksi mesin menjadi lebih efektif.
Sekadar informasi, bus buatan Mercedes-Benz termasuk salah satu pelopor bus mesin belakang di Indonesia. Bus yang dimaksud adalah Mercedes-Benz OH 1113 atau kerap disebut Mercy Doyok.
Mercedes-Benz OH 1113 mulai populer di Indonesia pada tahun 1980-an. Generasi awal 1113 ini masih menggunakan mesin diesel OM 352 yang memiliki tenaga maksimal hingga 136 dk, non power steering, namun sudah menggunakan rem full air.
Saat ini sebagian besar bus yang beredar di Indonesia juga sudah menggunakan mesin belakang. Selain Mercedes-Benz, bus-bus Scania, Volvo, termasuk bus Jepang, Hino, juga sudah banyak yang menggunakan mesin belakang.
(lua/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah