Setelah memperkenalkan prototipe pada 2018 di Jakarta, kini sepeda listrik made in Indonesia Largo eBike sudah resmi dijual ke pasaran. Tak tanggung-tanggung 3 model L series, HXR series, HXR2 series langsung diperkenalkan untuk bisa menggoda pecinta sepeda listrik di Indonesia.
Seperti dalam rilis yang diterima detikOto, Largo memulai proses prototipe awal 2018 lalu di Jakarta, mengusung gaya vintage dengan 3 tipe model variant L series, HXR series, HXR2 series. Agustus 2020 di mulai proses produksi dengan stok terbatas dan kini siap diluncurkan.
Largo eBike mengatakan perkembangan teknologi dan industry EV saat ini membuka peluang baru untuk bisa lebih berkembang. Terlebih bagi designer produk dan brand lokal hal ini merupakan momen yang tepat untuk ikut berperan di market industri yang masih sangat terbuka lebar, baik RnD produk, konversi, desain IOT merupakan salah satu kantung-kantung objek yang menarik untuk didalami.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya terinspirasi dari periode peralihan "sepeda pedal - sepeda bermesin", umum dikenal sebagai genreRoundtank & Boardtracker 1912, seolah menghadirkan versi reborn perpaduan teknologi motor electric BLDCtype midrive dan postur sepeda klasik, konsep yang ditawarkan oleh LARGO sebagai pilihan mobilitas masa depan yang trendy.
![]() |
Desain Largo eBike juga diklaim bakal memiliki riding experience yang berbeda menghadirkan rasa romantisme masa lalu dan masa kini menyatu, stylish dan menyenangkan.
Rangka utama, fork, konstruksi sadle suspensi, dan bagian2 lainnya di kerjakan dengan teknik semi manual dengan craftmanship layaknya karya seni. Parts custom dari bagian terkecil Largo eBike akan banyak dijumpai, diolah dengan citarasa estetik dan dieksekusi dengan teknik produksi standar manufaktur CNC, laser cut, bending press, leather work, menjadikan Largo lebih dari sekedar fungsi kendaraan.
Memulai tahapan preproduksi dan produksi di awal pandemi COVID-19 melanda dunia, tidak menyurutkan tekad Trias sebagai perancang tunggal Largo eBike untuk mewujud menjadi nyata, justru menjadikan sebuah tantangan yang di jawab dalam bentuk pemberdayaan roda-roda perekonomian terkecil, merekrut team produksi dari pengrajin lokal, membangun supply chain dan support system produksi industri kecil.
![]() |
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?