Pimpinan tim dari proyek ini juga telah menyatakan pengunduran dirinya. Artinya rencana pemecahan rekor ini pun saat ini terombang-ambing. Dalam pernyataan itu, Kepala Eksekutif Bloodhound LSR, Ian Warhurst mengatakan pandemi menjadi salah satu masalahnya.
Baca juga: Wajah Baru Jet Darat Pemecah Rekor Kecepatan |
"Ketika saya berkomitmen untuk melakukan pengujian kecepatan tinggi mobil pada tahun 2019, saya mengalokasikan dana yang cukup untuk mencapai tujuan ini dengan catatan ada pendanaan alternatif yang akan memungkinkan kami untuk melanjutkan upaya pencatatan rekor. Bersama dengan banyak hal lainnya, pandemi global menghancurkan peluang ini pada tahun 2020 yang membuat proyek tidak didanai dan ditunda hingga 12 bulan lagi," kata Warhurst.
Proyek ini bahkan terancam akan ditutup atau dijual ke orang lain yang menginginkannya. "Pada tahap ini, dengan tidak adanya pendanaan lebih lanjut dan segera, satu-satunya pilihan yang tersisa adalah menutup program atau menjual proyek untuk memungkinkan saya meneruskan tongkat estafet dan mengizinkan tim untuk melanjutkan proyek," lanjutnya.
Bloodhound LSR dimulai untuk mencapai kecepatan 1.287 kpj pada tahun 2020. Raihan itu akan melewati rekor kecepatan sebelumnya yang dicapai oleh ThrustSSC pada tahun 1997 dengan catatan 1.227 kpj.
Pada 2019, Bloodhound LSR telah menyelesaikan serangkaian tes kecepatan tinggi di Hakskeen Pan, dasar danau kering di Afrika Selatan. Mobil itu mampu mencapai 1.010 kpj dengan dorongan roket tambahan.
Untuk mencapai target utamanya, diperlukan biaya sebesar USD 10,9 juta atau Rp 153 miliar. Sementara itu apabila tidak ada pimpinan baru yang akan membiayai maka mobil akan disimpan dalam penyimpanan jangka panjang tanpa jaminan bahwa mobil tersebut dapat dihidupkan kembali. Jika ingin memecahkan rekor tahun 2022 maka persiapan harus segera dimulai dalam waktu dekat.
(rip/lth)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar