Buat detikers yang hendak liburan akhir tahun lintas Jawa melewati tol Jakarta-Tegal, ada baiknya lebih berhati-hati saat mengendarai mobil. Soalnya bisa dikatakan rute perjalanan tersebut membutuhkan kewaspadaan akibat banyak jalanan tambal sulam.
Demikian yang detikOto alami dalam program Road Trip Jakarta-Bali With Hybrid Car Toyota menggunakan Toyota Corolla Cross Hybrid. Untuk bisa melakukan perjalanan Jakarta-Tegal detikOto melintasi jalan Tol Jakarta-Cikampek sepanjang 75 kilometer, dilanjutkan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sepanjang 116 kilometer, melewati tol Palimanan-Kanci sepanjang 26 kilometer, Tol Kanci-Pejagan sejauh 35 km dan diakhiri dengan melintasi tol Pejagan Pemalang.
Dalam catatan detikOto pada beberapa titik terdapat jalanan tambal sulam baik aspal ditambal dengan beton atau sebaliknya. Sebut saja kilometer 75, kilometer 81, dan kilometer 88, pada titik ini jalanan begitu bergelombang dan terasa tambal sulam yang tidak merata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu juga pada kilometer 119, 146, 147, dan 176. Pada titik-titik ini jalanan sangat terasa bergelombang. Sehingga diperlukan kehati-hatian dalam berkendara. Dalam perjalanan kali ini juga terlihat ada jalanan yang jauh lebih bergelombang bahkan membutuhkan perawatan agar bisa mendapatkan kualitas yang lebih baik, seperti pada kilometer 222-223.
Terkait kondisi jalan yang kurang oke yang sangat mungkin ditemui dalam perjalanan, kami menyarankan detikers yang hendak melakukan perjalanan panjang lintas Jawa juga memperhatikan kondisi ban, termasuk pemilihan jenisnya.
![]() |
Bagi detikers yang mengendarai mobil berjenis SUV atau Crossover SUV seperti Corolla Cross Hybrid yang kami bawa, ada 3 jenis ban yang bisa dipilih. Yakni MT (Mud Terrain), AT (All Terrain) dan HT (Highway Terrain), untuk itu pemilihan ban dengan karakter jalanan juga menjadi hal yang penting.
Pengemudi juga harus terus memperhatikan kondisi ban saat melakukan perjalanan panjang. Soalnya kerikil kecil yang menempel di ban saja bisa menyebabkan masalah serius. Batu kerikil yang dibiarkan pada alur ban bisa merusak struktur lapisan material ban.
Lebih parah lagi, batu kerikil pada alur ban terus menerus maka bisa mengenai serat kawat. Saat kawat sudah terbuka, maka akan mudah terjadinya korosi atau karat, apalagi jika terkena air. Ketika serat kawat sudah berkarat, maka secara daya tahan akan berkurang sehingga mudah pecah.
Kalau ban pecah, risikonya terbesar yang bisa dihadapi adalah kecelakaan.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah