Potret truk berhadapan seekor komodo berhadapan dengan truk di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral, Senin (26/10/2020). Peristiwa ini tak terlepas buntut dari proyek pembangunan Pulau Komodo sebagai tujuan pariwisata eksklusif berkelas internasional.
Pada Oktober 2019 lalu, Luhut Binsar Pandjaitan yang menjabat Menko Bidang Kemaritiman mengatakan pemerintah akan menata Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi seperti taman dinosaurus di film 'Jurassic Park'. Di sisi lain, pembangunan ini membuat masyarakat atau penduduk setempat disebut lebih sejahtera.
"Itu kayak dinosaurus (Jurassic Park) di Komodo, mau dibikin research center. Kita mau atur supaya nggak semrawut. Jadi jangan khawatir enggak dapat kerjaan. Dengan adanya penataan begini, maka nanti penduduk setempat akan lebih sejahtera," kata Luhut kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara pulau kecil dekat Pulau Komodo, yakni Pulau Rinca, akan direnovasi dengan berbagai fasilitas mulai dari pusat riset hingga penginapan eksklusif.
"Pulau Rinca ada Komodo juga, Pulau Komodo ini akan dibikin eksklusif dengan research yang bagus, penginapan oke. Kalau mau ke situ, keluarin lah uang berapa banyak," ungkapnya.
Lokasi foto yang viral disebut berada di Pulau Rinca, salah satu pulau di kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Untuk diketahui, kawasan Labuan Bajo, yang sebagian wilayahnya meliputi TN Komodo ditetapkan sebagai salah satu destinasi Wisata Super Prioritas seperti ditetapkan dalam surat Sekretariat Kabinet Nomor B652/Seskab/Maritim/2015 tentang arahan Presiden Republik Indonesia mengenai pariwisata.
Pembangunan sedang dimulai, alat berat masuk ke rumah Komodo
Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekowisata (KSDAE) KLHK, Wiratno, mengatakan di wilayah tersebut saat ini dilakukan pembangunan sarana prasana penunjang pariwisata.
"Terkait dengan foto yang tersebar di media sosial tersebut dapat dijelaskan bahwa kegiatan aktifitas pengangkutan material pembangunan yang menggunakan alat berat dilakukan karena tidak dimungkinkan menggunakan tenaga manusia. Penggunaan alat-alat berat seperti truk, ekskavator dan lain-lain, telah dilakukan dengan prinsip kehati-hatian," kata Wiratno dalam keterangannya, Minggu (25/10/2020).
Di tengah pro dan kontra, pembangunan Taman Nasional Komodo untuk mendukung status destinasi superprioritas RI terus berjalan. Deru mesin dan asap kendaraan ganggu dinilai dikhawatirkan mengganggu ekosistem murni Komodo. Pembangunan itu diprotes beberapa kalangan karena alat-alat berat masuk ke wilayah yang selama ini tidak pernah dimasuki kendaraan. Ketakutan itu pun terdeteksi kebih awal lewat potret truk vs komodo pun mencuat di media sosial.
Dalam foto yang dibagikan akun @kawanbaikkomodo, jarak antara truk dan kadal raksasa itu hanya beberapa meter saja.
"Sedih! Komodo berhadap-hadapan dengan truk proyek bangunan Wisata Jurassic di Pulau Rinca," cuit @KawanBaikKomodo dalam postingannya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT meminta Otorita Pulau Komodo menyusun strategi agar komodo menjauh dari lokasi pembangunan. Kepala Biro Humas Setda Provinsi NTT Marius Jelamu mengatakan tidak mengetahui kapan tepatnya foto viral komodo vs truk berhadapan itu diambil. Namun karena sedang pembangunan, katanya, maka dibutuhkan truk untuk mengangkut batu.
"Kalau bangun dermaga pasti butuh lansir batu kan," tuturnya.
"Sekarang yang kita minta Otorita Pulau Komodo itu adalah supaya buat strategi agar komodo tidak mendekat ke tempat yang sedang dibangun, ya bisa untuk sementara misalnya membuat pagar dari kayu untuk membatasi ekosistem komodo, bisa juga dengan mengarahkan komodo-komodo itu ke wilayah yang lebih dalam, kan banyak ranger-ranger pawang komodo, mereka bisa arahkan itu ke tempat yang jauh dari pembangunan," tuturnya.
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah