Pertamina kini sudah memiliki produk bahan bakar ramah lingkungan yang memenuhi standar Euro 4. Bahan bakar itu adalah Pertamax Turbo.
Namun, hingga saat ini penyediaan Pertamax Turbo tidak begitu banyak di SPBU-SPBU di Indonesia, terutama di SPBU kecil. Kenapa Pertamax Turbo kurang digencarkan oleh Pertamina?
CEO Commercial & Trading Subholding Pertamina Mas'ud Khamid, mengatakan hal itu berkaitan dengan daya beli masyarkatnya. Sebab, bahan bakar Euro 4 seperti Pertamax Turbo dibanderol dengan harga yang relatif lebih tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Makin Sedikit Orang Indonesia Pakai Premium |
"Kenapa ini (Pertamax) Turbo tidak digeber seperti Pertamax, langsung Euro 4 (Pertamax Turbo) begitu tidak melewati Euro 2? Karena pertimbangan daya beli," katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Senin (5/10/2020).
Sebab, menurut Mas'ud, pengeluaran masyarakat Indonesia untuk sektor energi hanya 5-5,5% dari pendapatan bulanan. Jadi, berdasarkan perhitungan, jika langsung dialihkan ke Pertamax Turbo akan sulit diterima oleh masyarakat.
"Kalau kita hitung-hitung daya beli kita itu maksimal rata-rata itu di sekitar Rp 7.000 sampai Rp 8.000, di Rp 8.000 lah. Jadi kalau kita geber harga di atas Rp 10.000 (untuk Pertamax Turbo) rasanya ini akan berat. Itu yang mendasari kita jumping dulu dari Premium ke Pertalite, ke Pertamax baru nanti ke (Pertamax) Turbo," ujarnya.
Baca juga: Pertamina Jual Pertalite Seharga Premium |
Pertamax Turbo memiliki angka RON 98. Produk BBM dengan Euro 4 ini diklaim ramah lingkungan. Pertamax Turbo punya kandungan sulfur di bawah 50 ppm yang menghasilkan gas buang dengan kadar karbon relatif rendah. Dilengkapi formula PERTATEC dan Ignition Boost Formula yang dirancang untuk menjaga mesin agar bebas karat. Pertamax Turbo diklaim membuat mesin lebih tahan lama, lebih efisien, dan meningkatkan akselerasi kendaraan.
Pertamax Turbo cocok untuk konsumen yang memiliki kendaraan dengan mesin berteknologi tinggi, minimum kompresi rasio 12:1, atau kendaraan dengan teknologi supercharger maupun turbocharger.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah