Boleh Nggak Sih Campur BBM Beda Oktan?

Boleh Nggak Sih Campur BBM Beda Oktan?

Rizki Pratama - detikOto
Sabtu, 03 Okt 2020 12:52 WIB
Konsumsi BBM Pertamax Premium VS Pertalite
Campur BBM aman untuk kendaraan? Foto: Fuad Hasim
Jakarta -

Ada berbagai jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) berdasarkan kadar oktannya yang dapat digunakan oleh kendaraan di Indonesia. Semakin tinggi kandungan oktan maka semakin baik pembakaran pada mesin.

Lalu bagaimana jika jenis bahan bakar berbeda dicampur ke dalam tangki kendaraan? Apakah memberikan pengaruh yang menguntungkan atau malah merugikan?

Pertanyaan ini sebenarnya cukup sering muncul dan sudah menemukan jawaban yang relatif sama. Banyak para ahli di bidang mesin yang meyakini pencampuran bahan bakar ini tidak memberikan dampak terlalu buruk pada mesin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilik bengkel One3 Motoshop, Benny Saputra mengatakan campuran ini hanya akan menyebabkan menurunnya kualitas bensin yang lebih bagus. Contohnya, Pertamax campur Premium maka ketika dicampur bukannya menghasilkan bahan bakar lebih baik tapi kualitas kandungan Pertamaxnya yang menurun.

"Sebenarnya sih menurut saya tidak masalah jika merupakan golongan bahan bakar dengan komposisi senyawa yang sama. Paling banter adalah manfaat yang didapat juga nggak maksimal alias menjadi quality paling base," kata Benny.

ADVERTISEMENT

Service Advisor Cilangkap Mas Motor Ramdani juga berpendapat sama. Hanya saja menurutnya hal ini sebaiknya tidak terlalu sering dilakukan.

"Sebenarnya tidak masalah sih kalau dalam kasusnya motor. Tetapi kalau terlalu sering dan muatan oktan bensinnya tidak sesuai, pembakarannya tidak akan sempurna dan akhirnya akan merusak motor itu sendiri. Bila pembakaran tidak sempurna, tarikan motor tidak enak nantinya atau telat bereaksi saat kita gas," ujar Ramdani kepada detikOto di Jakarta.

Ramdani menambahkan, pencampuran juga menyebabkan lebih besarnya residu yang dihasilkan. Artinya tangki motor menjadi lebih cepat kotor dan akan butuh kuras tangki supaya bersih kembali.

"Penumpukkan kerak pada dinding seher yang dikarenakan ada beberapa residu yang masih tersisa juga menjadi masalah selanjutnya dari fenomena tersebut," tutupnya.




(rip/lth)

Hide Ads