Akibat Corona Jepang Mulai Gunakan Robot untuk Gantikan Buruh Pabrik Mobil

Akibat Corona Jepang Mulai Gunakan Robot untuk Gantikan Buruh Pabrik Mobil

Rizki Pratama - detikOto
Senin, 31 Agu 2020 17:50 WIB
Di kehidupan moderen, peran robot semakin diperlukan untuk membantu aktivitas manusia. Seperti yang terjadi di pabrik mobil Ford di Kln, Jerman.
Robot mulai ambil beberapa tugas manusia di pabrik mobil. Foto: Ford
Jakarta -

Di sebuah pabrik di Toyota City, Jepang, robot telah mulai memerankan tugas inspeksi kontrol kualitas. Saat pandemi ini, penggunaan robot telah dipercepat dalam mencapai revolusi produksi masal abad ke-21 ini.

Pabrik yang sudah mulai efektif menggunakan tenaga robot ini adalah pabrik pembuatan suku cadang Musashi Seimitsu Industry Co Ltd. Pabrik ini mempekerjakan lengan robotik yang dapat mengambil dan memutar roda gigi lalu memeriksanya apakah ada kerusakan atau tidak. Inspeksi ini memakan waktu sekitar dua detik - serupa dengan karyawan terlatih yang memeriksa sekitar 1.000 unit per shift.

"Memeriksa 1.000 hal yang persis sama setiap hari membutuhkan banyak keterampilan dan keahlian, tetapi itu tidak terlalu kreatif," kata Kepala Eksekutif Musashi Seimitsu Industry, Hiroshi Otsuka kepada Reuters.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pekerjaan yang seperti ini dikatakan sudah saatnya diserahkan pada robot sedangkan tenaga manusia dapat difokuskan pada bagian kreativitasnya. Cara kerja robot ini sebenarnya bertolak belakang dengan budaya genchi genbutsu-nya Jepang. Metode kerja pabrik ini dikembangkan Toyota dan telah diterapkan oleh pabrikan Jepang selama beberapa dekade dengan semangat. Metode genchi genbutsu mengharuskan pekerja terus-menerus memantau semua aspek jalur produksi untuk memeriksa adanya kesalahan.

Budaya ini tampaknya tak akan lama lagi dianut Jepang. Salah seorang juru bicara Toyota tidak menampik untuk mengotomatiskan proses produksi.

ADVERTISEMENT

"Kami selalu mencari cara untuk meningkatkan proses manufaktur kami, termasuk mengotomatiskan proses yang masuk akal untuk dilakukan," ujarnya.

Menjadikan robot sebagai gerbang kontrol kualitas produk merupakan sebuah langkah menantang. Soalnya robot harus diajarkan banyak informasi dan algoritma mengenai jenis kecacatan dari berbagai sisi setiap komponennya.




(rip/lth)

Hide Ads