TransJakarta sedang menguji coba penggunaan bus bertenaga listrik. Saat ini, dua unit bus listrik melayani rute Balai Kota-Blok M. Uji coba bus listrik Transjakarta yang dilakukan sejak awal Juli 2020 lalu akan berlangsung selama tiga bulan.
Pemprov DKI Jakarta sendiri memiliki tujuan agar udara Jakarta menjadi lebih bersih. Salah satunya adalah percepatan penggunaan kendaraan listrik. Armada bus TransJakarta tak ketinggalan menggunakan teknologi elektrifikasi tersebut.
"Untuk TransJakarta saat ini sedang diuji coba layanan bus listrik. Ada 2 unit bus listrik yang kami operasionalkan, melayani rute Blok M-Balai Kota. Dan tentu ini sebagai bahan evaluasi untuk pengembangan kendaraan bermotor ramah lingkungan di Jakarta," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, dalam sebuah diskusi virtual yang digelar SBM ITB, kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tantangan Bus Listrik di Jalanan Jakarta |
Menurut Syafrin, Pemprov DKI Jakarta akan memperbanyak bus listrik TransJakarta. Bahkan 10 tahun lagi, targetnya semua armada bus TransJakarta adalah bus listrik.
"Target kami memang tahun 2030, seluruh layanan angkutan yang dioperasionalkan TransJakarta sudah menggunakan kendaraan bermotor ramah lingkungan, maupun bus listrik dalam hal ini," ujar Syafrin.
![]() |
Saat ini, bus listrik yang diuji coba TransJakarta dalam rute EV1 ada dua unit armada bus listrik BYD. PT Bakrie Autoparts sebagai agen BYD di Indonesia membawa dua unit bus single low entry tipe K9 dan bus medium tipe C6 pada uji coba ini.
Kedua bus BYD itu diklaim mampu menempuh jarak hingga 250 km sebelum baterainya harus diisi ulang. Durasi pengecasan kurang dari 4 jam setiap harinya.
Untuk kapasitas pelanggan, Transjakarta tetap mengacu pada protokol COVID-19, di mana untuk bus single low entry memiliki kapasitas 25 orang baik untuk duduk maupun berdiri. Sedangkan untuk bus medium memiliki kapasitas sebanyak 11 orang dan tidak ada yang berdiri.
Layanan ini beroperasi setiap hari, mulai pukul 10.00-20.00 WIB dengan headway atau jarak keberangkatan setiap 45 menit sekali dan berhenti di halte-halte Non-BRT di sepanjang rute Blok M hingga Balai Kota.
Untuk menikmati layanan bus listrik pada rute EV1 pelanggan tidak dikenakan biaya. Tapi, pelanggan tetap diwajibkan untuk melakukan tap in dan tap out pada alat Tap On Bus (TOB) yang tersedia di dalam bus.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini