Gara-gara Corona dan Mobil Listrik, OPEC Terancam Tutup

Gara-gara Corona dan Mobil Listrik, OPEC Terancam Tutup

Rizki Pratama - detikOto
Rabu, 05 Agu 2020 08:46 WIB
Harga Minyak Dunia Anjlok
Opec mulai khawatirkan dampak Corona terhadap konsumsi minyak. Foto: Reuters
Jakarta -

Pandemi virus Corona telah menimbulkan berbagai kebiasaan baru manusia termasuk dalam melakukan mobilitas. Pada masa lockdown berbagai negara bahkan penggunaan kendaraan mengalami penurunan signifikan yang berdampak pada turunnya konsumsi bahan bakar fosil.

Kondisi ini menjadi sorotan utama bagi organisasi minyak OPEC. Konsumsi minyak mentah harian tahun berkurang sepertiganya sejauh ini. Situasi ini semakin mengancam nasib organisasi tersebut mengingat mobil listrik sedang berusaha mencari celah 'megkudeta' pasar mobil konvensional.

Beberapa pejabat negara yang tergabung dalam OPEC pun mulai melakukan pembicaraan bagaimana strategi ke depannya. Salah seorang sumber yang dikutip Reuters bahkan mengatakan organisasi ini kemungkinan besar akan tutup. Ia pesimis bahwa konsumsi minyak akan kembali seperti sedia kala ketika pandemi ini berakhir sekalipun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Orang-orang telah memulai normalitas baru untuk melewati situasi ini. Berbagai kemungkinan ada di benak semua pemain utama di sini," ujar sumber tersebut.

Reuters mewawancarai tujuh pejabat saat ini, mantan pejabat atau sumber-sumber lain yang terlibat dalam OPEC. Sebagian besar dari mereka menolak untuk mencantumkan namanya. Mereka mengatakan krisis tahun ini yang menyebabkan harga minyak berada di bawah USD 16 per barel telah mendorong OPEC dan 13 anggotanya untuk mempertanyakan prospek pertumbuhan permintaan.

ADVERTISEMENT

"Pekerjaan OPEC akan lebih sulit di masa depan karena permintaan yang lebih rendah dan peningkatan produksi non-OPEC," kata kepala penelitian OPEC dari 2006 hingga 2013, Hasan Qabazard.

Seorang pejabat OPEC lain di divisi studi energi mengatakan guncangan terhadap permintaan minyak di masa lalu menyebabkan perubahan permanen dalam perilaku konsumen. Dia mengatakan fenomena kali ini tidak akan jauh berbeda.

"Permintaan tidak kembali ke tingkat sebelum krisis atau butuh waktu untuk itu. Kekhawatiran utama adalah bahwa permintaan minyak akan mencapai akhirnya dalam beberapa tahun mendatang karena kemajuan teknologi yang cepat, terutama pada mobil bertenaga baterai," tutur sumber tersebut.

Pada 2019, dunia mengkonsumsi 99,7 juta barel per hari (bph) dan OPEC memperkirakan kenaikan menjadi 101 juta bph pada tahun 2020. Tetapi krisis global tahun ini membuat pesawat dan lalu lintas di jalan menurun hingga mendorong OPEC untuk memangkas target 2020 menjadi 91 juta bph dan tahun 2021 pun tak diyakini mampu melebihi konsumsi minyak di tahun 2019.




(rip/rgr)

Hide Ads