Ban Tanpa Udara Buatan TNI AD Kandungan Lokalnya Sudah 80 %

Ban Tanpa Udara Buatan TNI AD Kandungan Lokalnya Sudah 80 %

Luthfi Anshori - detikOto
Selasa, 04 Agu 2020 13:56 WIB
Teknologi ban tanpa udara yang dikembangkan oleh TNI AD
Ban tanpa udara yang diproduksi Poltekad Kodiklat TNI AD. Foto: Dok. Poltekad Kodiklat TNI AD
Jakarta -

Pengembangan teknologi kendaraan bermotor tidak hanya bisa dilakukan industri otomotif saja, lembaga pendidikan seperti Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) Kodiklat TNI AD juga bisa membuat inovasi di bidang ini. Lembaga pendidikan yang terletak di Batu, Jawa Timur, ini membuat inovasi ban tanpa udara yang diklaim tidak bisa bocor dan pecah.

Tidak hanya dibuat oleh tenaga lokal, ban tanpa udara ini juga mengandalkan bahan baku dari bumi Indonesia. "Hampir semua materialnya pakai kandungan lokal," bilang Komandan Poltekad Kodiklat TNI AD, Brigjen TNI Nugraha Gumilar, melalui sambungan telepon kepada detikOto, belum lama ini.

"Kita menggunakan karet alam yang ada di Indonesia. Mungkin tidak 100 % ya. Tapi kira-kira mencapai 80 %," sambung Nugroho.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teknologi ban tanpa udara yang dikembangkan oleh TNI ADTeknologi ban tanpa udara yang dikembangkan oleh TNI AD Foto: Dok. Poltekad Kodiklat TNI AD

Teknologi ban tanpa udara kali pertama diuji coba Poltekad Kodiklat TNI AD pada 2017. Namun saat itu hasilnya kurang memuaskan karena minimnya pengalaman dan kurangnya pengetahuan mengenai bahan dan material yang digunakan pada teknologi ini.

Selain itu, pada awal-awal masa pengembangan ban tanpa udara, tim riset TNI AD masih terganjal persoalan peralatan yang minim dan hasil yang tidak presisi karena cetakan ban dibuat secara manual. Hal itu mengakibatkan kendaraan tidak stabil dan konstruksi ban pecah.

ADVERTISEMENT

Seiring waktu, pengembangan teknologi ban tanpa udara ini pun mulai menemui hasilnya. Kini teknologi ban tanpa udara buatan Poltekad TNI AD hasilnya lebih presisi karena cetakan dibuat menggunakan mesin. Ban tanpa udara ini pun sudah melewati berbagai uji coba rintangan, seperti melewati papan berpaku, jalanan berbatu, hingga ditembak menggunakan peluru.

"Teknologi ini kan awalnya yang buat dari Prancis ya. Kita melihat kondisi di Indonesia, bagus juga nih dikembangkan untuk kendaraan militer yang sering melewati jalanan kasar atau terkena benda tajam. Sehingga untuk memperlancar mobilisasi pasukan teknologi ini bisa diterapkan di kendaraan tempur kita," tukas Nugraha.

Teknologi ban tanpa udara yang dikembangkan oleh TNI ADTeknologi ban tanpa udara yang dikembangkan oleh TNI AD Foto: Dok. Poltekad Kodiklat TNI AD



(lua/din)

Hide Ads