Keunggulan Ban Tanpa Udara Buatan TNI AD: Kebal Paku dan Tahan Peluru

Keunggulan Ban Tanpa Udara Buatan TNI AD: Kebal Paku dan Tahan Peluru

Luthfi Anshori - detikOto
Senin, 03 Agu 2020 19:46 WIB
Teknologi ban tanpa udara yang dikembangkan oleh TNI AD
Teknologi ban tanpa udara yang dikembangkan Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) TNI AD. Foto: Screenshot YouTube TNI AD
Jakarta -

Politeknik Angkatan Darat (Poltekad) Kodiklat TNI AD mengembangkan teknologi ban tanpa udara untuk mendukung kemampuan tempur kendaraan militer di medan perang. Ban tanpa udara ini telah mengalami sejumlah uji coba, dan dinyatakan kebal paku dan peluru.

"Sudah dilakukan pengetesan terhadap paku, tembakan, dan juga jalan berbatu," bilang Komandan Poltekad Kodiklat TNI AD, Brigjen TNI Nugraha Gumilar, melalui sambungan telepon, Senin (3/8/2020).

Dalam tayangan video di channel YouTube TNI AD, pengujian tembakan ban tanpa udara dilakukan dengan menggunakan peluru kaliber 5,56 mm, seperti yang digunakan pada senapan serbu Pindad seri SS1 dan senapan serbu buatan AS, M16. Uji tembak dilakukan dari jarak maksimal 100 meter. Dan setelah ban terkena tembakan, klaimnya ban masih bisa nyaman digunakan lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teknologi ban tanpa udara yang dikembangkan oleh TNI ADTeknologi ban tanpa udara yang dikembangkan oleh TNI AD Foto: Screenshot YouTube TNI AD

Secara mekanisme kerja, ban tanpa udara yang dikembangkan oleh Poltekad TNI AD, identik dengan teknologi ban tanpa udara yang dibuat oleh pabrikan ban Michelin. Struktur ban tanpa udara terdiri dari rongga-rongga yang berperan seperti pelek pada ban konvensional.

Setelah melakukan serangkaian uji coba di area terbatas, pengujian tahap selanjutnya adalah di jalanan umum. Poltekad Kodiklat TNI AD punya rencana melakukan pengetesan ban tanpa udara di jalan tol.

ADVERTISEMENT

"Yang belum kami lakukan adalah mengujinya di jalanan aspal yang panas. Nantinya kami akan lakukan pengetesan di jalan tol. Tapi yang dites bukan kecepatannya ya. Yang akan diuji adalah durabilitasnya. Kalau ini berhasil, berarti sudah oke," jelas Nugraha.

Sebagai informasi, teknologi ban tanpa udara pertama kali diuji coba Poltekad TNI AD pada tahun 2017. Namun saat dilakukan uji coba pertama kali pada tahun itu, hasilnya kurang memuaskan karena minimnya pengalaman dan kurangnya pengetahuan mengenai bahan dan material yang digunakan pada teknologi ini.

Teknologi ban tanpa udara yang dikembangkan oleh TNI ADTeknologi ban tanpa udara yang dikembangkan oleh TNI AD Foto: Screenshot YouTube TNI AD

Selain itu, pada awal-awal masa pengembangan ban tanpa udara, tim riset TNI AD masih terganjal persoalan peralatan yang minim dan hasil yang tidak presisi karena cetakan ban dibuat secara manual. Hal itu mengakibatkan kendaraan tidak stabil dan konstruksi ban pecah.

Seiring waktu, pengembangan teknologi ban tanpa udara ini pun mulai menemui hasilnya. Kini teknologi ban tanpa udara buatan Poltekad TNI AD hasilnya lebih presisi dan sudah melewati berbagai uji coba rintangan.




(lua/riar)

Hide Ads