Lulus Uji Paku dan Peluru, Ban Tanpa Udara TNI AD Segera Dites di Jalan Tol

Lulus Uji Paku dan Peluru, Ban Tanpa Udara TNI AD Segera Dites di Jalan Tol

Luthfi Anshori - detikOto
Senin, 03 Agu 2020 18:29 WIB
Teknologi ban tanpa udara yang dikembangkan oleh TNI AD
Teknologi ban tanpa udara yang dikembangkan Poltekad Kodiklat TNI AD. Foto: Screenshot YouTube TNI AD
Jakarta -

Poltekad Kodiklat TNI AD mengembangkan teknologi ban tanpa udara untuk kendaraan taktis (rantis). Ban tanpa udara ini sudah mengalami sejumlah uji coba, seperti melewati medan berbatu, papan yang ditancapkan paku, hingga uji tembakan peluru kaliber 5,56 mm. Selanjutnya ban tanpa udara ini bakal diuji coba di jalanan umum, khususnya jalan tol.

"Yang belum kami lakukan adalah mengujinya di jalanan aspal yang panas. Nantinya kami akan lakukan pengetesan di jalan tol. Tapi yang dites bukan kecepatannya ya. Yang akan diuji adalah durabilitasnya. Kalau ini berhasil, berarti sudah oke," jelas Komandan Poltekad Kodiklat TNI AD, Brigjen TNI Nugraha Gumilar, melalui sambungan telepon kepada detikOto, Senin (3/8/2020).

Lanjut Nugraha menjelaskan, pengujian akan dilakukan pada kecepatan rata-rata 40-50 km/jam, dengan estimasi waktu selama 2-3 jam. Pengujian ini perlu dilakukan, sebab konstruksi ban tanpa udara berbeda dengan ban konvensional yang memiliki udara. "Nanti kita akan lihat kekuatan dalam menahan panasnya seperti apa. Kalau misalnya bannya kuat, dia pasti akan lebih stabil," jelas Nugraha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nugraha mengatakan masih perlu waktu sampai 2 tahun lagi bagi teknologi ban tanpa udara untuk sampai kepada produksi massal. Pengetesan masih perlu dilakukan berkali-kali supaya ban safety saat digunakan nanti.

"Jadi kami tidak ingin terburu-buru. Kami ingin produk ini bagus dan aman digunakan. Tahun ini kita coba lagi, kalau ada kendala kita perbaiki lagi, supaya ke depannya bisa diproduksi massal," ujar Nugraha.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Poltekad TNI AD juga perlu mendapat persetujuan dari KSAD (Kepala Staf TNI Angkatan Darat) dan Menhan (Menteri Pertahanan) agar bisa memproduksi ban tanpa udara ini secara massal.

Jika dapat restu dari kedua lembaga tersebut, Poltekad Kodiklat TNI AD akan memprioritaskan produksi ban tanpa udara ini untuk kendaraan militer angkatan darat seperti rantis hingga panser ringan seperti Anoa.




(lua/lth)

Hide Ads