Pengap Pakai Masker saat Gunakan Helm, Mungkin Ini Solusinya

Pengap Pakai Masker saat Gunakan Helm, Mungkin Ini Solusinya

M Luthfi Andika - detikOto
Sabtu, 25 Jul 2020 08:37 WIB
Arus kendaraan terpantau padat merayap di Jl Juanda, Ciputat yang mengarah ke Lebak Bulus, Jakarta, Kamis (462020). Rencana new normal atau pelonggaran masa PSBB untuk mengerem laju perlambatan ekonomi turut membuat aktifitas warga menggeliat.  Para pekerja kembali memadati jalan pada saat jam berangkat kerja maupun saat pulang.
Kemacetan saat New Normal Foto: Ari Saputra/detik.com
Jakarta -

Masa New Normal mengharuskan kita hidup lebih bersih, salah satunya terus menggunakan masker saat beraktivitas termasuk saat berkendara. Meski demikian, banyak yang berpendapat menggunakan masker saat berkendara terlebih saat menggunakan helm kerap buat pengap alias sulit bernafas.

Kali ini ada satu alat PLUG sebuah filter hidung yang bisa membantu pengendara agar tetap nyaman saat saat berkendara, karena serasa tetap menggunakan masker.

"Karena banyak yang pengap bila menggunakan masker, maka orang-orang menurunkan maskernya di bawah hidung, padahal justru yang utama kita jaga adalah pernafasan (hidung) agar tidak menghirup udara yang terpapar virus sehingga PLUG hadir menjadi solusi double protection upaya mencegah dan meminimalisir risiko penularan," ujar PT Laniros Dian Pharma, Gary Tanoesoedibjo dalm siaran resmi yang diterima detikOto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Begitu juga saat berkendara, menurut Gary di masa new normal sekarang kembalinya aktivitas masyarakat akan menambah polusi. Sehingga pilihan menggunakan masker yang nyaman saat berkendara menjadi sangat penting.

"Kemudian dengan kembalinya aktivitas memasuki new normal, berarti siap menghadapi kembali polusi luar ruang terutama di jalan raya. Studi British Environmental Audit menyebutkan bahwa saat macet, kita menghirup polusi udara 40% lebih tinggi. Polutan yang dihasilkan kendaraan bermotor berupa karbon monoksida dapat menghambat kemampuan darah dalam membawa oksigen sehingga mampu menimbulkan mual, pusing, dan sesak napas," katanya.

ADVERTISEMENT
Plug Nasal FilterPlug Nasal Filter Foto: Pool (Internet)

"PLUG sangat baik digunakan ketika berkendara untuk menyaring udara yang terkontaminasi polutan sehingga udara yang terhirup lebih sehat dan berkualitas. Bagi pengendara motor; yang memang langsung terpapar polutan, penggunaan PLUG sangat dianjurkan karena lebih praktis dan maksimal menghalau polusi udara," Gary menambahkan.

PLUG Nasal Filter, alat penyaring hidung pertama di Indonesia yang berasal dari Korea Selatan ini terdiri dari 3 lapis filter hidung yang bekerja secara langsung dan efektif menghambat debu, serbuk sari, alergen, dan partikel udara di dalam rongga hidung. PLUG efektif menghalau partikel bahaya yang lebih baik dari masker biasa.

Hasil uji laboratorium independen terstandar (KITECH) menunjukkan bahwa daya filtrasi PLUG mencapai 96,3% dalam menghalau polusi partikel kecil sehingga dapat menghasilkan kualitas udara yang lebih sehat untuk masuk ke dalam tubuh. Persentase daya filtrasi PLUG lebih besar dibandingkan dengan masker biasa yang hanya mencapai 33,3%.

PLUG memiliki kualitas internasional dan tersertifikasi FDA di Amerika, CE di Eropa, TGA di Australia, dan KITECH (Korea Institute of Industrial Technology) sehingga aman untuk digunakan.

Komposisi PLUG terdiri dari bahan bermutu medis steril dan filter mikro yang berisikan microfiber yang melekat pada plastik lunak dan dapat menghambat masuknya partikel tanpa mengganggu saat bernafas. Strip plastik yang menahan PLUG di tempatnya terbuat dari POE (Polyoletin Elastomer) yang tidak beracun, lunak dan lentur.

PLUG memiliki desain yang kecil, tidak terlihat, stylish, dan tetap segar tanpa mengganggu penampilan sehingga dapat digunakan dengan makeup dan kacamata tanpa khawatir berkabut.

PLUG dapat digunakan kembali setelah dibersihkan. Cukup cuci PLUG di air mengalir selama 2-3 detik. Penggunaan maksimal PLUG adalah 1 bulan asalkan membran filter tidak rusak dan untuk pemakaian dalam sehari tidak lebih dari 12 jam berturut-turut.




(lth/din)

Hide Ads