Berbagai langkah dilakukan untuk memuluskan niatan menekan emisi gas buang kendaraan. Mulai dari melahirkan mobil hybrid, mobil listrik, mobil berbekal nitrogen, hingga melahirkan bahan bakar minyak yang terbuat dari nabati, seperti yang dilakukan Pertamina dengan menguji solar D-100 yang terbuat dari kelapa sawit.
Meski demikian banyak yang mempertanyakan bagaimana spesifikasi yang akan ditawarkan D-100 tersebut. Karena para pabrikan harus menyesuaikan part kendaraan saat mengkonsumsi D-100.
"Namun yang perlu menjadi perhatian yaitu terkait dengan spefisikasi bahan bakar tersebut karena tiap-tiap bahan bakar mempunyai karakteristik yang berbeda-beda," ujar Head of Public Relation and CSR Department PT KTB, Dony Hermawan kepada detikOto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga dalam penerapan bahan bakar tersebut membutuhkan pengujian serta waktu, dalam penyesuaiannya sebagai bentuk mendukung kesuksesan dari penggunaan bahan bakar yang terbarukan (renewable energy)," Dony menambahkan.
![]() |
Lalu butuh berapa lama pabrikan akan menyesuaikan mesin mereka, agar sanggup tenggak D-100?
"Kalau berapa lamanya belum bisa dipastikan durasinya, karena kalau pengujian ini lebih ke arah perencanaan produk, dan tentunya hal tersebut harus tertuang dalam regulasi ataupun adanya konfirmasi resmi dari pemerintah dan tentunya KTB akan mendukung dan tetap comply dengan apa yang ditetapkan oleh aturan pemerintah" kata Dony.
"Saat ini sifatnya memang harus menunggu benar-benar hasilnya (dari pemerintah), sementara ini kita wait and see dan terus memonitor perkembangan akan hal ini," tutup Dony.
(lth/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?