Sistem pendingin udara atau Air Conditioning (AC) kendaraan mungkin terdengar seperti hal yang sederhana. Pengatur suhu pada kendaraan sudah ditemukan sejak tahun 1933 dan sudah menjadi salah satu komponen wajib mobil saat ini.
Meski begitu, setiap mobil ternyata memiliki unit AC berbeda pula. Mobil mahal seperti Bugatti contohnya adalah salah satunya dengan sistem pendingin udara yang menerapkan teknologi tinggi.
Perancang AC mobil Bugatti, Julie Lemke menjelaskan bagaimana sistem AC di mobil itu bekerja. Lemke menjelaskan bahwa salah satu tantangan dalam memasang AC untuk mobil Bugatti adalah setiap orang memiliki suhu optimal sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam hal ini, dia harus memastikan bahwa AC bekerja dengan cepat dan tanpa suara. Sangat penting untuk memberikan efek tanpa disadari, penumpang nyaman tanpa menyadari ada perangkat AC yang sedang bekerja.
Rintangan penting lainnya adalah kecepatan. Karena mobil Bugatti, khususnya Chiron, Divo, dan Chiron Pur Sport, mencapai kecepatan luar biasa, sistem AC-nya berbeda dari yang konvensional. Seperti diketahui mobil ini bisa melaju dengan kecepatan 250 km/jam lebih.
Paling penting, kaca depan Bugatti hampir rata, hanya memiliki kemiringan 21,5 derajat dibandingkan dengan mobil kompak konvensional yang kemiringannya masih di atas 30 derajat. Hal Ini membuat lebih banyak panas matahari memasuki kabin.
Untuk mengatasi panas berlebih ini, Lemke mengatakan bahwa kompresor AC Bugatti memiliki kapasitas pendinginan hingga 10 kilowatt atau setara 13 hp. AC dengan tenaga sebesar itu cukup untuk mendinginkan seisi apartemen yang berukuran 80 meter persegi.
(rip/rgr)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Cerita di Balik Polisi Kawal Mobil Pribadi Diprotes Pemobil Lain
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar