Semua teknologi berupaya untuk mempermudah pekerjaan manusia dengan mengintegrasikan berbagai fungsi ke dalam satu produk. Termasuk mobil, banyak yang mendambakan dapat terbang dan melewati air.
Mimpi ini pernah coba diwujudkan oleh penemu Amerika Serikat, Buckminster Fuller melalui mobil bernama Dymaxion. Fuller percaya hidup akan lebih mudah ketika tidak ada hambatan transportasi hanya menggunakan satu kendaraan. Ia pun membulatkan tekad untuk mengembangkan mobil yang bisa terbelang dan berjalan di atas air.
Mobil ini dibuat dengan bentuk badan pesawat dengan penggerak roda depan dan dikendalikan oleh stir yang ada di belakang. Secara teori, agar bisa terbang mesin ditempatkan di belakang. Fuller tidak pernah menginginkan Dymaxion menjadi sekedar mobil. Ia menganggapnya sebagai taxi-ground dapat terbang, mendarat dan mengapung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Purwarupa pertama Dymaxion diperkenalkan pertama kali pada tahun 1933 dalam pameran dunia di Chicago. Pastinya mobil ini mendapatkan sorotan utama para pengunjung di sana.
Panjang mobil 3 roda ini mencapai 6,1 meter yang dapat memuat penumpang hingga 11 orang. Selain cepat, mobil ini juga hemat bahan bakar. Fuller mengklaim mobil dapat melaju sampai 206 kpj dan konsumsi bahan bakar 6,5 liter per 100 km.
Dymaxion dibekali mesin v8 dan transmisi dari Ford. Body dibuat dari material aluminium yang sangat ringan. Arsitek kapal laut menjadi perancang tampilan eksterior mobil ini.
Usia mobil ini tak berlangsung lama, di tahun kelahirannya mobil ini hancur setelah ditabrak mobil lain dengan kecepatan 112 kpj. Setelah itu Fuller berhasil menggalang donasi untuk membuat purwarupa kedua dan ketiga. Dari dua unit itu, hanya yang nomor 2 bertahan sampai saat ini dan dapat ditemui di Nevada.
Walter Chrysler, Henry Ford and Henry Kaiser cukup yakin untuk menanamkan investasi pada temuan Fuller meski ia mengatakan bahwa mobil ini tak dapat diproduksi masal tanpa ada improvisasi krusial. Tak disebutkan apakah benar mobil ini berhasil dikembangkan sesuai tujuannya, terbang dan berlayar.
Sayangnya Fuller menolak semua tawaran investasi itu dan akhirnya menutup perusahaannya sendiri untuk menyelesaikan Dymaxion. Hampir satu abad berlalu belum ada satu perusahaan besar yang benar-benar serius melanjutkan mobil seperti ini. Akan tetapi Fuller menunjukkan tujuan utama dari teknologi adalah mempermudaha semua urusan manusia termasuk dalam simplifikasi fungsi transportasi ini.
(rip/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!